Kisruh Mobil PCR, Khofifah Indar Parawansa Akhirnya Beberkan Alasannya: Banyak PDP yang Meninggal

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, di Tulungagung banyak PDP yang meninggal. Kota tersebut memiliki PDP terbanyak setelah Surabaya.


zoom-inlihat foto
gubernur-jawa-timur-khofifah-indar-parawansa-aaa.jpg
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan alasan pengalihan mobil laboratorium PCR ke Kota Tulungagung dan Sidoarjo. Ia menyebutkan, kedua kota tersebut memang kekurangan perangkat test PCR.


Dan kondisi seperti ini di sana tanpa ada support untuk PCR test.

"Kalau hanya 16 spesimen per hari dibandingkan 632 yang kasus positif Covid-19, maka sangat jauh dibandingkan harapan untuk percepatan,” urai Khofifah.

Baca: Kisah Nenek Berusia 100 Tahun di Jawa Timur Berhasil Sembuh dari Corona, Ternyata Ini Rahasianya

Baca: Empat Klaster Ini Disinyalir Jadi Penyebab Tingginya Kasus Covid-19 di Jawa Timur

Hal tersebutlah yang akhirnya menjadi pertimbangan tim Gugus Tugas Jatim menyetujui permintaan Kabupaten Sidoarjo agar mobil PCR test bantuan BNPB dimampirkan ke Sidoarjo untuk mengatasi antrian tes PCR para pasien.

Tak henti di sana, Gubernur Khofifah lalu mengajak untuk melihat ketersediaan dan kapasitas laboratorium yang memiliki mesin PCR di Surabaya. Total ada tujuh laboratorium di Surabaya yang bisa melakukan tes PCR dengan kapasitas yang besar.

Ada RSUD dr Soetomo, RSUA (ITD), BBLK, BBTLK, RS Premier, National Hospital, dan RS PHC.

Total kapasitas tujuh titik lab uji PCR ini mencapai 1.564 tes spesimen dalam sehari.

“Jadi sebetulnya ada 7 laboratorium yang bisa digunakan untuk tes PCR di Surabaya. Kalau ini dimaksimalkan akan menjadi percepatan untuk uji spesimen,” kata Khofifah.

Didukung Fraksi PKB DPRD Jatim

Fraksi PKB di DPRD Jawa Timur mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Tulungagung. Mengingat jumlah pasien covid-19 di kawasan tersebut masih cukup tinggi.

Informasi ini diterima langsung oleh sejumlah pimpinan Fraksi PKB di DPRD Jawa Timur saat mengunjungi Tulungagung, Minggu (31/5/2020).

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur yang juga Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah memimpin langsung kunjungan tersebut.

"Kami ingin mengetahui kondisi daerah secara langsung dalam menangani pasien covid 19," kata Anik ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (31/5/2020).

Baca: Ternyata Ini Penyebab Kasus Harian Covid-19 di Jawa Timur Meningkat, 4 Klaster Aktif Jadi Penyumbang

Dalam kunjungan tersebut, Anik didampingi Wakil Ketua Komisi E yang juga Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Hikmah Bafaqih dan Wakil Ketua DPRD Tulungagung yang juga Ketua DPC PKB Tulungagung, Adib Makarim.

Mereka berkunjung ke Rusunawa UIN Tulungagung, tempat isolasi pasien Covid-19.

Di tempat ini, ada 38 pasien yang diisolasi, 25 di antaranya positif berdasarkan hasil swab.

"Mayoritas adalah OTG (Orang Tanpa Gejala)," kata Anik menjelaskan.

Berdasarkan data, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di Tulungagung mencapai 64 orang.

Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 592 orang, dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sejumlah 1.207 orang.

ILUSTRASI Petugas melakukan rapid test corona terhadap warga.
ILUSTRASI Petugas melakukan rapid test corona terhadap warga. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

Tren kenaikan di Tulungagung pun dinilai cukup tinggi.

"Tren kenaikan inilah yang harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah provinsi maupun Tulungagung," kata Anik.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved