Dan kini ia bekerja menjadi seorang ART.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Novi mendapatkan bansos tersebut dari bosnya dan juga warga sekitar komplek.
Ia tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena kedua orangtuanya nikah siri sehingga dirinya tidak memiliki dokumen apapun.
"Yang pertama dapat dari ibu-ibu komplek yang saya kerjakan tempatnya karena dia bagikan untuk asisten rumah tangga. Yang satu lagi dapat dari orang komplek yang kenal sama ibu saya.
Karena jumlah sembakonya cukup banyak dan berlebihan untuk dirinya yang tinggal seorang diri di Serpong, Novi memutuskan untuk menjualnya.
Sembako yang laku seharga Rp 130 ribu itu buat dikirimkan ke ibunya di kampung.
"Jadi karena saya sendirian saya butuh uang buat transfer ibu saya yasudah saya jual. Karena memang enggak habis juga saya makan sendiri. Dari pada mubadzir dan saya butuh uang buat ibu saya," ujarnya.
Sempat merasa tertekan, Novi berharap para netizen tidak salah paham dan bisa mengerti kondisi dirinya.
Baca: Viral Rumah Warga Dipasangi Papan Pengumuman Karna Nekat Mudik ke Zona Merah, Ini Kata Sang Ketua RT
Baca: Viral Video Polisi Indonesia Bak Polisi India, Pukuli Bokong Warga yang Kedapatan Tak Pakai Masker
Baca: Viral Curhat Pasien Positif Corona Tertekan Diisolasi, 30 Hari Terkurung, Pintu Ruangan Dirantai
Baca: Bongkar Busuknya Penanganan Covid-19 dan Viral di Twitter, Dokter RS Royal Surabaya Terancam Hukuman
-
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tribun Jateng)