Dan lebih banyak orang mungkin mati sia-sia.
Para ahli sendiri memprediksikan bahwa puncak kedua Covid-19 di Amerika akan terjadi pada musim gugur atau akhir musim dingin, bertepatan dengan musim flu.
Menurut Kelen, dengan adanya virus pernapasan yang beredar pada saat yang sama, kemungkinan seseorang untuk pada akhirnya terinfeksi salah satunya semakin besar.
Di AS, ada 410.000 hingga 740.000 rawat inap flu selama musim flu tahun 2019-2020, yang berlangsung dari Oktober hingga April, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Itu adalah periode yang cukup lama dari aktivitas penyakit yang meningkat, dan dengan ratusan ribu pasien telah mengisi kamar rumah sakit, akan hanya ada sedikit ruang untuk pasien Covid-19.
"Dari sudut pandang perawatan kesehatan, musim flu biasanya merupakan masa yang sangat sulit karena ada begitu banyak orang sakit," kata Kelen.
"Musim flu dalam menghadapi Covid-19 - itu akan menjadi tantangan nyata."
Selain itu, virus corona juga memiliki gejala awal yang menyerupai flu dan virus pernapasan musiman lainnya.
“Dengan gejala yang sama tersebut dapat menunda diagnosis atau pengobatan yang akurat,” kata Dr William Schaffner, profesor di divisi penyakit menular di Vanderbilt University dan penasehat lama ke CDC.
"Covid-19 terlalu menular," kata Schaffner.
"Kami mengantisipasi bahwa musim gugur ini akan menjadi perjuangan hebat dengan influenza dan, di samping itu, Covid."
Baca: Jika Ada Covid-19 Gelombang Dua, New Normal Akan Dihentikan
Kapan puncak kedua pandemi covid-19 akan terjadi, dan sebara parahkah itu?
Keduanya bergantung pada seberapa cepat kita mengurangi pembatasan coronavirus.
Puncak kedua kemungkinan akan terjadi selama musim gugur atau akhir musim dingin bertepatan dengan musim flu.
Tetapi jika negara-negara keluar dari mode pandemi sekarang, membuka kembali dalam skala besar dan sebagian besar kembali ke kehidupan pra-coronavirus, lonjakan kasus dapat terjadi pada awal Juni.
“AS tidak siap untuk kebangkitan secepat itu,” kata Kelen.
"Itu tidak bisa dikelola," katanya.
Pembukaan kembali secara massal juga dapat mempengaruhi waktu dan tingkat keparahannya.
Banyak universitas besar dan distrik sekolah berencana untuk kembali dibuka pada musim gugur dan menyelenggarakan kelas di kampus, yang dapat membangkitkan transmisi lagi.
Bisnis mungkin tidak akan tutup lagi seperti yang mereka lakukan pada bulan Maret dan April, kata Kelen, sehingga dengan semakin banyak orang keluar, tingkat infeksi dapat melonjak.