TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penerapan new normal atau normal baru akan segera diberlakukan untuk sekolah-sekolah.
Namun, karena masih tingginya kasus penularan virus corona di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA), memberikan beberapa saran dan rekomendasi.
Ide pengaturan new normal di sekolah salah satunya yakni dengan menghilangkan jam istirahat dan mengurangi jam belajar.
Pembelajaran di sekolah, diperpendek menjadi 4 jam sehari.
Baca: Tes Kepribadian - Bentuk Wajah Ungkap Karakter Seseorang, yang Mana Milikmu? Diamond, Hati atau Oval
Baca: Sambut New Normal, Bank BUMN Ini Sediakan Fitur Tarik Tunai di ATM Tanpa Kartu, Ini Caranya
Baca: PSBB Berakhir, Kota Tasikmalaya Siap Terapkan ‘New Normal’ Mulai Senin 1 Juni 2020
Hal tersebut diungkapkan oleh Kemen PPPA dalam perumusan protokol new normal di sekolah.
"Namun yang sedang kami rekomendasikan adalah menghilangkan jam istirahat dan memperpendek jam pelajaran, yang sedang didiskusikan masuk 4 jam sehari tanpa jam istirahat," kata Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kemen PPPA Ciput Eka Purwianti dalam webinar, Kamis (28/5/2020).
Saran tersebut dikemukakan dengan tujuan untuk mencegah kepadatan anak-anak saat masuk dan keluar sekolah secara bersamaan.
Rekomendasi lain yakni jam masuk dan pulang antar kelas yang diberlakukan berbeda.
Tujuannya yakni supaya anak-anak tidak saling berkerumun dan berdesakan saat tiba di gerbang sekolah.
Terlebih, menghilangkan jam istirahat juga sebagai upaya menghindarkan anak-anak saling berkerumun satu sama lain.
Berkaca dari pengalaman Australia yang sudah mulai menyekolahkan siswa-siswi mereka, kata dia, saat ini tidak semua kelas langsung kembali bersekolah.
"Mereka hanya dua kelas dulu untuk uji coba, termasuk menyiapkan siswa, guru, tenaga pendidik dengan new normal ini," kata dia.
Menurut Ciput, penerapan new normal bisa disiasati dengan memberikan jeda masuk satu jam antar tingkatan kelas.
Kalau di Indonesia saya pikir bisa disiasati dengan diberi jeda masuknya, satu jam.
Jadi masuk dan pulang tidak bersamaan sehingga tidak bertumpuk saat keluar masuk gerbang," kata dia.
Selain itu, fasilitas untuk mencuci tangan dengan sabun juga harus diperbanyak oleh sekolah agar tidak terjadi antrean anak-anak yang akan mencuci tangan.
Baca: KPAI Ungkap Nasib Pelajar Jika New Normal Berlaku di Sekolah, Bahaya dan Dampaknya Tak Main-main
Baca: Tips Jalani Kegiatan di Luar Rumah Saat Penerapan New Normal Diberlakukan
Baca: Hadapi New Normal, 5 Benda Ini Wajib Ada di Dalam Tas Agar Terhindar dari Covid-19
Peran guru
Ciput menambahkan jika penerapan aturan new normal di sekolah ini juga membuat peran guru semakin dibutuhkan.
"Para guru harus siap remodelling sistem belajar di kelas," ujarnya.
Tidak menutup kemungkinan, jika new normal di sekolah ini masih bisa membawa kekhawatiran akan penularan Covid-19 antar anak-anak.