TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu lalu pada 23 Mei 2020, salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, diterpa isu tak sedap.
Pendiri sistem operasi komputer ternama dunia, Microsoft ini disebut-sebut sempat ditahan di India.
Bill Gates disebut diringkus atas tuduhan melakukan uji coba vaksin kepada anak-anak secara ilegal.
Selain kabar vaksin ilegal, Bill Gates juga pernah dikabarkan ditangkap oleh FBI karena tuduhan terorisme biologis.
Melansir berita dari Reuters, kabar tersebut ternyata merupakan berita hoaks atau palsu.
Seorang juru bicara dari yayasan mili Bill Gates, Gates Foundation mengonfirmasi, tidak ada gugatan apapun terhadap Bill Gates maupun yayasan miliknya.
Uji coba vaksin oleh lembaga yang disponsori olehBill Gates dilakukan secara sah alias legal, meski kemudian uji coba tersebut sudah dihentikan dan memicu kontroversi di India beberapa tahun yang lalu.
Sebagai informasi, Bill Gates melalui yayasannya pernah menggelontor dana untuk penelitian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) yang dilakukan oleh organisasi nirlaba AS, Program for Appropriate Technology in Health (PATH).
Baca: Kurang Tanggap Tangani Pandemi Corona, Donald Trump Dapat Nilai ‘D-Minus’ dari Istri Bill Gates
Baca: Ramalannya terkait Wabah Virus Terbukti, Bill Gates Hadapi Tudingan Teori Konspirasi
Pada 2010, media lokal India menyoroti kematian tujuh perempuan yang terlibat dalam penelitian virus.
Tapi, investigasi yang dilakukan oleh komiten independen yang ditunjuk Pemerintah India menyatakan, kematian mereka tidak terkait dengan uji coba vaksin.
Selain itu, Bill Gates kerapkali dikaitkan dengan pandemi wabah virus corona baru. Wabah virus ini bahkan sudah dia prediksi sejak 2018 lalu.
Bill Gates bahkan sampai mendanai penelitian vaksin corona bernama SCAN (Seattle Coronavirus Assessment Network) yang belakangan dihentikan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Bill Gates mengatakan, butuh 7 miliar hingga 14 miliar dosis vaksin virus corona secara global untuk membuat manusia kembali beraktivitas secara normal.
Mengutip Business Insider, dia menyatakan, perlu sembilan bulan hingga dua tahun lagi untuk mewujudkan vaksin sejumlah tersebut.
"Kita perlu memproduksi dan mendistribusikan setidaknya tujuh miliar dosis vaksin atau mungkin 14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis," kata Bill Gates.
Dalam sebuah unggahan di blognya, miliarder ini menguraikan kompetisi global untuk mendapatkan vaksin, termasuk berapa lama dan apa yang diperlukan untuk mengembangkannya secara aman dan efektif.
Ia juga menyinggung, bagaimana vaksin akan diproduksi dan siapa yang harus mendapatkannya dulu.
Baca: Mengapa Para Ahli Teori Konspirasi Menuding Bill Gates sebagai Dalang dari Pandemi Virus Corona?
Bill Gates sudah memprediksi ancaman virus tersebut sejak 2018. Menurutnya, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia. Dua ancaman lainnya: perubahan iklim dan perang nuklir.
"Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates.
Bill Gates yang diduga sebagai dalang Covid-19