TRIBUNNEWSWIKI.COM - Provinsi Jawa Timur diketahui sempat menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Dilansir oleh Kompas,com, penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi di Jawa Timur pernah terjadi dalam tiga hari berturut-turut, tepatnya terjadi pada rentang waktu Kamis (21/5/2020) hingga Sabtu (23/5/2020).
Berdasarkan data yang disampaikan BNPB, pada Kamis (21/5/2020) lalu, kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Timur sebanyak 502 kasus.
Kemudian, Jumat (22/5/2020), kasus baru Covid-19 mencapai 131.
Setelah itu, terjadi penambahan 466 kasus baru Covid-19 di Jawa Timur hingga Sabtu (23/5/2020).
Dengan demikian apabila diakumulasikan, dalam tiga hari terakhir saja ada 1.099 kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.
Terkait hal tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun mengungkapkan sejumlah penyebab tingginya jumlah kasus harian Covid-19 di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir.
Baca: Kota Bekasi akan Segera Terapkan New Normal, Sejumlah Tempat Ibadah Siap Dibuka Kembali
Menurut Doni, hal itu disebabkan aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan Covid-19 di sana.
"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna," ujar Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui video conference, Rabu (27/5/2020) seperti dilansir oleh Kompas.com.
Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut.
Ia menilai seluruh elemen pemerintah di Jawa Timur telah bekerja sama secara baik.
Hal itu terlihat dari koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan jajaran TNI dan Polri yang dinilai rapi.
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.
Doni juga mengatakan bahwa pemerintah ingin pengujian sampel Covid-19 di Provinsi Jawa Timur dilakukan lebih masif.
Untuk itu, Gugus Tugas telah mengirimkan dua unit mobil yang dinamakan mobile combat Covid-19 dengan teknologi bio safety level 2 untuk mendukung pengujian sampel di lapangan, Rabu (27/5/2020).
"Pengiriman menuju Jawa Timur bertujuan untuk mendukung laboratorium yang sudah bekerja selama ini. Dukungan mobil combat Covid-19 untuk melakukan pengujian secara masif," ujar Doni dikutip dari siaran pers Gugus Tugas, Rabu.
Baca: Inilah 15 Provinsi di Indonesia dengan Kasus Covid-19 Tertinggi, DKI Jakarta dan Jatim Teratas
Baca: Sambut New Normal, Jasa Marga Tiadakan Layanan E-Toll di Gerbang Tol
Mobil tersebut bisa menguji sampel dengan pendekatan polymerase chain reaction (PCR).
"Fasilitas yang dimiliki mobil ini dapat dengan cepat dan luas mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR. Melalui teknologi yang dipasang pada mobil ini, hasil swab dapat diidentifikasi dalam waktu 40 menit," jelas Doni.
Ke depannya, Gugus Tugas berencana menambah tiga unit kendaran dengan spesifikasi bio safety cabinet (BSC) level 2 berteknologi nano.
Doni memproyeksikan penambahan mobil uji sampel lapangan akan ditempatkan di wilayah Lumajang, Kota Surabaya, dan Sidoarjo.
“Jadi ada tiga mobil lagi yang akan kita upayakan untuk dikirim dalam rangka membantu Gugus Tugas Daerah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Surabaya disebut bisa jadi Wuhan
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Surabaya.
Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.
Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.
Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.
"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu (27/5/2020).
Baca: Mal di Jakarta Disebut Buka Kembali Mulai 5 Juni, Anies: Itu Tidak Ada. Itu Imajinasi, Fiksi
Baca: Jumlah Kematian Terus Bertambah, WHO: Benua Amerika Adalah Episentrum Baru Covid-19
Joni menjelaskan, di Surabaya transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.
Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.
"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.
Joni pun meminta agar warga Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.
Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.
Hingga kini, jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur adalah sebanyak 4.142 dengan total korban meninggal sebanyak 320 dan pasien sembuh sebanyak 522 orang.
(Tribunnewswiki.com/Amy)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Kasus Harian Covid-19 di Jawa Timur Meningkat" dan artikel berjudul ""Surabaya Bisa Jadi Wuhan kalau Warganya Tidak Disiplin""