Dipukul Pandemi Corona, Kota Semegah Dubai Kini Sulit Ekonomi: Bersiap Tinggalkan Kemewahan?

Dampak pandemi virus Corona sangat terasa di sektor pariwisata dan Dubai sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia pun kini ikut merosot.


zoom-inlihat foto
dubai.jpg
holidaytravel.co
Kota Dubai, Uni Emirat Arab, ikut terkena dampak pandemi corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sektor ekonomi manakah yang paling tergerus akibat dampak pandemi virus Corona? Berbagai analisis dari para ahli ekonomi tentu akan memberikan jawaban yang berbeda-beda.

Namun, jika dari pengamatan kacamata awam, salah satu sektor yang jelas sangat terpukul akibat penyebaran Covid-19 adalah sektor pariwisata.

Iya, dengan langkah pencegahan Covid-19 berupa physical distancing dan mengindari kerumunan, sudah barang tentu sektor pariwisata sangat terbentur dalam sejak pandemi global ini karena kegiatan tersebut sering dijalankan dengan kerumunan orang atau massa.

Nasib bagaimana terpukulnya sektor pariwisata bisa dilihat di salah satu kota surganya hiburan dan rekreasi, Dubai

Di distrik Marina Dubai yang mewah, kapal pesiar putih ditambatkan ke dermaga, tertonggok tak bergerak, seperti nasib banyak perusahaan di balik industri gaya hidup mewah yang dihantam oleh krisis virus corona.

Baca: Imbas Pandemi: Harta Jack Ma Raib 1,5 Milliar Dollar AS, Posisinya Bukan Lagi Orang Terkaya di China

Baca: Semakin Panas, Amerika Serikat Kini Minta Para Sekutunya Batalkan Proyek Besar dengan China

Kota sejuta kemegahan Dubai, Uni Emirat Arab.
Kota sejuta kemegahan Dubai, Uni Emirat Arab. (Dubai Tourism)

"Hampir 95 persen omset telah hilang," kata manajer perusahaan penyewaan kapal pesiar kepada AFP.

Ketika Uni Emirat Arab menghentikan semua penerbangan komersial dan memberlakukan jam malam yang ketat untuk membendung penyebaran virus COVID-19, bisnis perjalanan wisata mengering kerontang bak suasana terik di gurun Sahara.

Baca: Fakta Mendiang Raja Judi Dunia Stanley Ho: Sepupu Bruce Lee dan Harta 219 Triliun Diperebutkan Anak

Melansir laman Kontan/DW.com berjudul Dubai: Selamat Tinggal Kemewahan?, meski sumber minyak Uni Emirat Arab tidak sebanyak yang lain, Dubai memiliki sektor ekonomi yang paling beragam di kawasan Teluk, dan berhasil membangun reputasi sebagai pusat keuangan, perdagangan, dan pariwisata yang menarik sekitar 16 juta pengunjung per tahunnya.

Sektor jasa di kosmopolitan ini didorong oleh ratusan ribu orang pekerja asing, mulai dari pekerja migran yang super kaya hingga berpenghasilan rendah yang hidup di belakang layar kehidupan kelas atas.

Akankah Dubai melupakan kemewahan?

Geliat ekonomi di Dubai membantu mereka menciptakan dan mengoperasikan kota yang penuh dengan distrik perkantoran berkilauan serta pusat perbelanjaan megah, resor super mewah dan tempat wisata unik seperti lereng ski dalam gedung dan bar di lantai 124 menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa.

Sejauh ini, Uni Emirat Arab mencatat lebih dari 15.000 infeksi virus corona dengan 146 kasus kematian.

Beberapa tindakan pembatasan telah dicabut dan banyak bisnis yang sudah dibuka lagi. Namun, untuk pengusaha dan karyawan, ketidakpastian masih membayangi mereka.

Seorang manajer kapal pesiar mengatakan, perusahaannya sekarang diizinkan untuk memulai kembali layanan terbatas tetapi "permintaan sangat sedikit".

Banyak penduduk terlalu takut untuk keluar dari rumah mereka, katanya.

Baca: Bulan Madu di Dubai Ungkap Watak Asli Suami: Pilih Cerai setelah 5 Bulan Menikah dan 5 Tahun Pacaran

Baca: Uni Emirat Arab Kirim 20 Ton Alat Kesehatan ke RI, Luhut: Balasan Mr Suhail Atas Pesan Singkat Saya

Bandara internasional Dubai.
Bandara internasional Dubai. (MARWAN NAAMANI/AFP)

Selain itu, ini adalah bulan Ramadan ketika kehidupan sehari-hari cenderung melambat.

"Pada tingkatan ini, kita hanya bisa bertahan sampai akhir tahun atau awal Januari," katanya kepada AFP.

Manajer kapal pesiar asal Prancis  yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan perusahaannya telah merugi hingga 80.000 dollar AS atau sekitar 1,1 milliar rupiah sejak krisis corona melanda.

Karyawan telah menerima 50 persen dari gaji mereka pada bulan Maret lalu, dan diminta untuk mengambil cuti yang tidak dibayar pada bulan April

Lembaga riset Capital Economics mengatakan, dengan utang yang tinggi, sektor real estate yang sedang berjuang, meningkatnya persaingan dari negara tetangga dan ekonomi yang terjerembab, Dubai sangat didera dampak pandemi corona.

 

Baca: Jelang Debut, Super M Bakal Syuting Video Musik di Dubai

"Pemerintahan di seluruh dunia, termasuk Dubai, telah memberlakukan langkah-langkah pembatasan sosial yang ketat dan pembatasan perjalanan untuk meredam penyebaran virus corona," katanya.





Halaman
12
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved