Simak Perbedaan Antara New Normal dengan Herd Immunity, Berikut Penjelasan Ahli

Istilah Herd Immunity mulai tidak asing di telinga publik sesudah adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan sebagian besar negara di dunia


zoom-inlihat foto
kerumunan-warga-di-pasar-anyar-bogor.jpg
Twitter/hendi_setiadi
Warga Bogor padati jalan sekitar Pasar Anyar hingga buat kemacetan panjang pada Minggu, (17/5/2020).


"Tidak diimplementasi dengan baik, tidak ada indikator monitoring dan evaluasinya," kata Pandu Riono, epidemiolog FKM UI mengomentari kebijakan PSBB dari pemerintah .

Wacana pelonggaran tersebut tak luput dari komentar warganet.

Benarkah Herd Immunity?

Kemacetan di Bundara Waru, Surabaya, Jawa Timur, saat penerapan PSBB hari pertama, Selasa (28/4/2020). (Istimewa via Kompas.TV)
Kemacetan di Bundara Waru, Surabaya, Jawa Timur, saat penerapan PSBB hari pertama, Selasa (28/4/2020). (Istimewa via Kompas.TV) (Istimewa via Kompas.TV)

Wacana pelonggaran PSBB bukanlah pemicu awal dari munculnya spekulasi mengenai penerapan strategi herd immunity.

Pandu Riono pun menuturkan, herd immunity dan istilah new normal yang digulirkan oleh pemerintah merupakan dua hal yang berbeda.

"Kalau new normal kan kalau nanti sudah dikurangi pembatasannya, maka kita akan mengadopsi perilaku hidup yang berbeda agar menekan risiko penularan virus, seperti selalu pakai masker, dan lain-lain. Itu pun akan dilakukan bertahap setelah persyaratan pelonggaran terpenuhi," kata Pandu.

Pandu Riono mengklaim sangsi jika pemerintah akan menempuh jalur herd immunity.

Baca: Jokowi Tak Masalah Pasar Ramai Dipenuhi Warga, Inikah Bentuk Hidup Normal Berdamai dengan Corona?

Baca: Presiden Jokowi Minta Rakyat Indonesia Bersiap Hadapi Era Normal Baru

"Kalau memang ada pembiaran secara sistematik agar banyak masyarakat terinfeksi, ya bisa dianggap seperti itu. Tetapi, itu tidak mungkin karena herd immunity hanya terjadi bila lebih dari 70-80 persen penduduk indonesia terinfeksi dan punya imunitas yang berhasil hidup," ujar Pandu Riono.

Pandu juga menambahkan, spekulasi mengenai herd immunity muncul sebab tidak ada edukasi pada masyarakat, jadi masyarakat lebih mudah dihasut dengan isu yang masih simpang siur.

Spekulasi yang beredar pun hanya menambah ketakutan di masyarakat.

Pernyataan Presiden Jokowi mengenai berdamai dengan Covid-19 adalah awal dari munculnya spekulasi itu.

Selama pandemi Covid-19 ini masih eksis, Jokowi mengimbau seluruh rakyat agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020)..

Walaupun, pernyataan tersebut "dikoreksi" oleh istana pada esok harinya, berdamai dengan Covid-19 berarti kita berada dalam keadaan “ new normal”.

Berdasarkan penuturan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal merupakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal tapi ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved