TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura mengumumkan 11 tahanan Polresta Jayapura dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru atau Sars coV-2, Sabtu (16/5/2020).
Sebanyak 40 orang tahanan Polresta Jayapura dinyatakan reaktif melalui rapid test.
Dari keseluuhan tahanan, ada 20 diantaranya yang sudah menjalani diuji swab.
Hasilnya di luar dugaan,11 tahanan dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Abaikan Pembatasan Fisik Covid-19, Sebuah Resto Pizza di Yogyakarta Digrebek Satpol PP
Baca: Alasan Pasien Positif Corona Asal Tasikmalaya Mengamuk dan Peluk Warga saat Dijemput Petugas Medis
Dirawat di lokasi berbeda
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Sri Antarai menyebutkan, pada mulanya, setelah dinyatakan reaktif dari rapid test, 40 tahanan menjalani karantina di lokasi berbeda-beda.
Sebanyak 20 orang dikarantina di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selanjutnya, 16 orang tahanan dikarantina di RS Marthen Indey.
Serta 6 orang sisanya harus dikarantina di RS Angkatan Laut.
"11 positif ini adalah hasil pemeriksaan PCR yang di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Nyoman Sri.
Sementara itu, sampel tenggorokan 20 tahanan lainnya menyusul akan diambil.
Baca: Alasan Pasien Positif Corona Asal Tasikmalaya Mengamuk dan Peluk Warga saat Dijemput Petugas Medis
Personel Polresta Jayapura jalani pemeriksaan
Nyoman juga memberikan keterangan tambahan, terkait temuan tersebut maka dilakukan tracing.
Tim medis akan mengambil sampel swab tenggorokan seluruh personel Polresta Jayapura.
Apalagi bagi personel yang bertugas menjaga tahanan.
"Saya sudah bicara dengan Pak Kapolres, recananya kita juga akan mengambil swab anggota semua Polresta Jayapura yang pernah kontak dengan para tahanan di sana, terutama anggota yang bertugas menjaga tahanan, kami berharap hasilnya nanti negatif," tuturnya.
Pasien Positif Corona Marah dan Peluk Para Tetangganya
Seorang pasien positif Covid-19 di Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengamuk saat dijemput oleh petugas.
Para tetangga dari pasien berinisial AR (40) itu menonton ketika dirinya dijemput paksa oleh petugas.
Diduga karena risih dan malu saat menjadi tontonan, AR mengamuk.