Taufik Hidayat Bongkar Busuknya Skandal Korupsi Kemenpora, Media Asing Ternama Ambil Perhatian

Kasus korupsi di Kemenpora yang dibongkar oleh legenda bulutangkis Taufik Hidayat ikut diberitakan setidaknya 3 media asing ternama.


zoom-inlihat foto
tofik.jpg
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan
Eks atlet bulu tangkis Taufik Hidayat setelah diperiksa KPK terkait statusnya sebagai Staf Khusus Menpora dan Wakil Kasatlak Prima, Kamis (1/8/2019).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pernyataan mantan atlet bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat soal adanya tindakan korupsi di Kemenpora ikut menyita perhatian media asing.

Menurut penelusuran Kompas.com melalui Google, setidaknya ada 3 media asing ternama yang berada dalam daftar pencarian teratas tentang kesaksian Taufik Hidayat ini.

Ketiga media tersebut adalah AFP (Perancis), Channel News Asia (Singapura), dan Malay Mail (Malaysia).

AFP pada Kamis (14/5/2020) memulai pemberitaannya dengan kesaksian Taufik Hidayat di pengadilan pekan lalu bahwa dirinya mengirim uang Rp 1 miliar kepada asisten Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Namun, Taufik mengaku sama sekali tidak tahu-menahu apa kegunaan dari uang tersebut.

Taufik Hidayat turut dipanggil oleh KPK untuk memberikan kesaksian tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Imam Nahrawi.

Jawara Asian Games 2 kali di kategori tunggal putra itu memberikan kesaksian dalam penyerahan uang sebesar Rp 1 miliar dari total Rp 20,148 miliar.

Baca: Taufik Hidayat

Jumlah dakwaan yang diterima oleh Imam Nahrawi sebesar Rp 20,148 miliar tersebut jika dirinci berasal dari suap Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

AFP melanjutkan dengan kesaksian Taufik bahwa sudah biasa bagi pejabat kementerian untuk menggelapkan dana melalui program olahraga.

"Namun dia mengaku tidak memiliki bukti nyata untuk mendukung klaim tersebut," tulis AFP.

Media yang berbasis di Perancis ini juga mengutip bantahan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

"Toh sekarang kami cukup membuktikan (omongan Taufik salah) dengan bekerja, apakah benar ucapan Taufik itu," ujar Gatot.

Eks atlet bulu tangkis Taufik Hidayat setelah diperiksa KPK terkait statusnya sebagai Staf Khusus Menpora dan Wakil Kasatlak Prima, Kamis (1/8/2019).
Eks atlet bulu tangkis Taufik Hidayat setelah diperiksa KPK terkait statusnya sebagai Staf Khusus Menpora dan Wakil Kasatlak Prima, Kamis (1/8/2019). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan)

"Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia mengatakan Hidayat harus mengajukan pengaduan resmi yang menguraikan klaimnya," tulis AFP selanjutnya.

Menutup pemberitaan, AFP menyebutkan Indonesia adalah negara kepulauan yang penuh korupsi di semua lapisan masyarakat, dan pemerintahannya secara luas dipandang sebagai salah satu lembaga paling korup.

Taufik Hidayat sebut di Kemenpora banyak "tikus"

Pernyataan tersebut disampaikan Taufik Hidayat dalam podcast yang diunggah dalam akun YouTube Deddy Corbuzier, Senin, (10/5/2020).

Video dibuka dengan Deddy Corbuzier yang menanyakan kapok tidaknya Taufik Hidayat yang sempat hijrah dari atlet ke dunia politik.

"Asli sih gua kapok sih,"

Tak tanggung, Taufik Hidayat menyebut gedung Kemenpora penuh dengan tikus-tikus (koruptor).

Pernyataan tersebut diungkapnya berdasarkan ketika dirinya bergabung dengan pemerintahan mengikuti jejak sang mertua, Agum Gumelar.

"Tadinya emang cuma ingin belajar karena mertua (Agum Gumelar) gue di pemerintahan," jelas Taufik Hidayat.

"Terus ada pemikiran 'siapa lagi sih selain bokap yang mau nerusin'", imbuhnya.

Baca: Sidang Praperadilan Lawan KPK, Pengacara Imam Nahrawi: KPK Cacat Hukum

Baca: Imam Nahrawi Tersangka KPK, Jokowi Tunjuk Hanif Dhakiri Jadi Plt Menpora

Berbekal pemikiran tersebut, Taufik Hidayat yang semula hanya aktif menjadi atlet bulu tangkis akhirnya masuk pemerintahan.

Namun rupanya setelah itu Taufik Hidayat merasa kurang cocok berada di dunia politik.

"Ternyata, 'waduh' gue bilang 'gak sejalan nih, kiamat lah'," ungkap Taufik Hidayat yang diikuti desah tawa sang host.

Rupanya, terdapat banyak hal 'kotor' yang terjadi di Kemenpora hingga Taufik Hidayat megatakan gedung kementerian tersebut 'dibongkar'.

"Siapapun di situ menterinya (di Kemenpora) akan sama aja," kata Taufik Hidayat.

"Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak, banyak banget," ungkapnya.

Video wawancara Deddy Corbuzier kepada Taufik Hidayat dapat disaksikan di bawah ini:

Taufik Hidayat sempat terseret dalam kasus korupsi Imam Nahrawi

Atlet yang mengundurkan diri sebagai pebulu tangkis profesional sejak 16 Juni 2013  tersebut memang sempat terseret dalam kasus korupsi di lingkungan Kemenpora.

Seperti yang diberitakan Kompas.com, Taufik Hidayat mengaku pernah menjadi kurir penerima uang untuk eks Menpora Imam Nahrawi.

Pengakuannya dikatakan ketika menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Rabu, (6/5/2020).

Sebelumnya Imam Nahrawi didakwa menerima suap Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar.

Uang tersebut berasal dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Dalam sidang itu, Taufik Hidayat mengakui pernah mengantarkan sejumlah uang ke asisten Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Uang yang disebutkan di persidangan adalah sebesar Rp 1 miliar yang diambil dari anggaran Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

Dalam dakwaan disebutkan, pada Januari 2019, Imam Nahrawi selaku Menpora meminta uang Rp 1 miliar ke Direktur Perencanaan dan Anggaran Kemenpora, Tommy Suhartanto.

Setelah itu, Tommy Suhartanto langsung menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satlak Prima, Edward Taufan.

Taufik Hidayat pada akhirnya menerima uang dari Direktur Keuangan Satlak Prima saat itu, Reiki Memesah, untuk diserahkan ke Imam Nahrawi melalui Miftahul Ulum.

Dalam persidangan, Taufik Hidayat mengaku hanya mengantar uang itu dan tidak tahu maksud dan tujuannya.

Pernyataan tersebut juga dipertegas Taufik Hidayat ketika diwawancarai oleh Deddy Coburzier.

"Saya tidak tahu uang itu (untuk apa),  saya tidak bertanya. Tetapi saya tahu itu (titipan tersebut adalah) uang," tutur Taufik Hidayat.

Sebagai orang baru di dunia pemerintahan pada saat itu, Taufik Hidayat mengaku tidak berpikir panjang.

"Karena saya saat itu (masih) baru, jadi yang nitip, oh ya sudah deh," ucap sang atlet.

"Saya akui, saya salah, cuma kan saya tidak berpikir panjang," lanjutnya.

Selama Imam Nahrawi menjadi Menpora, Taufik Hidayat pernah menduduki dua jabatan.

Yaitu sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Satlak Prima 2016-2017 dan Staf Khusus Kemenpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan 2016-2018.

Hingga artikel ini diunggah, pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus Imam Nahrawi masih dilaksanakan.

Baca: Taufik Hidayat

Baca: Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Taufik Hidayat Diperiksa KPK Terkait Suap Hibah Koni dan Menpora

Baca: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)

(TRIBUNNEWSWIKI/Niken/Magi, KOMPAS/M.Hafidz/Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Beritakan Taufik Hidayat Ungkap "Tikus" di Kemenpora".





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved