Kisah Mahasiswa Indonesia di Mesir Berpuasa Ramadan di Tengah Pandemi Corona

Pandemi virus Covid-19 yang mengganas membuat pemerintah Mesir memberlakukan lockdown


zoom-inlihat foto
ilustrasi-mesir.jpg
Tribun Travel
Piramida Giza di Mesir. Seorang mahasiswa Indonesia di Mesir menceritakan suasana Ramadan di tengah pandemi.


Makanan-makanan tersebut disediakan gratis untuk berbuka puasa.

Di jalan raya, lanjut Arief bercerita, kita bisa melihat orang berlomba-lomba memberikan sajian berbuka berupa kurma, air mineral, jus dan lain sebagainya.

Sajian berbuka itu diberikan kepada para pengendara motor, mobil dan transportasi umum yang melintas.

"Di dekat-dekat masjid biasanya akan terbentang meja-meja yang sudah dihidangkan makanan berupa
nasi ayam atau daging yang dimasak seenak mungkin, kita tinggal duduk makan selesai," kata Arief.

"Namun, karena masa pandemi, dan dilarangnya ada keramaian. Jadinya tahun ini tidak ada. Tapi lebih ke mengantarnya ke tetangga terdekat," Arief menjelaskan.

Pandemi virus Covid-19 yang mengganas di berbagai belahan dunia membuat pemerintah Mesir memberlakukan lockdown. Lockdown di Mesir diterapkan per tanggal 15 Maret 2020.

Sejak lockdown, lanjut Arief, pemerintah Mesir meniadakan kegiatan peribadatan semua umat beragama. Salat berjamaah di masjid-masjid kini diganti dengan lafaz azan.

"Dari hayya ala shalah dan hayya alal falah, menjadi alaa shallu fii buyuutikum atau Shalatlah di rumah masing-masing sesuai dengan arahan Rasulullah Saw," kata Arief.

"Jadinya kami beribadah di rumah kami masing-masing dan insya Allah tidak mengurangi semangat kami," tambah Arief.

Baca: Ramadan Kala Pandemi Corona, Ini Kebijakan Ibadah Berbagai Negara dari Turki hingga Pakistan

Di tengah pandemi Covid-19, Al Azhar Arief memotivasi umat muslimin dengan membuat siaran live langsung dari mesjid Al Azhar.

Ketika Salat Tarawih dan Qiyamul Lail, pihak Al Azhar selalu menghadirkan Imam dari Al Azhar dan beberapa jama'ah dalam siaran.

"Sehingga warga Mesir danwarga asing merasa bertambah semangat, terutama di 10 hari terakhir ramadhan ini," kata Arief.

Arief menjelaskan, berpuasa di Mesir di tengah situasi Covid-19 memberinya satu hikmah tersendiri.

"Selain kita menjaga hati, tubuh kita dengan puasa. Di masa pandemi ini kita lebih menjaga kebersihan, dengan lebih sering mencuci tangan. Dan juga berusaha hidup lebih sehat," sambungnya.

Selain itu, untuk mengobati rindu dengan handai taulan di Indonesia, Arief kini tak perlu merasa cemas.

Berkat perkembangan teknologi, ia biasanya melakukan video call dengan keluarganya di tanah air.

"Berkat bantuan tekhnologi kami bisa mengobati kerinduan kami dengan video call dan komunikasi dengan keluarga melalui media sosial," katanya.

"Jadinya insya Allah walau jauh dari sanak keluarga, kami disini saling menyemangati dan saling membantu jikalau ada kesulitan dan lain sebagainya," tambah Arief.

Arief berujar, dirinya berencana melakukan video call dengan keluarga di Indonesia ketika Hari Raya Idul Fitri tiba.Ia tak ingin tali silaturahmi.

"Karena seperti itulah umat Islam diajarkan, menjaga tali persaudaraan," katanya.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved