TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meski sedang berpuasa Ramadan, kebutuhan tubuh akan air harus tetap terpenuhi dengan baik.
Pada hari-hari biasa, ahli medis selalu menyarankan konsumsi air 8 gelas per hari.
Namun, pola minum akan berbeda saat berpuasa karena muslim yang berpuasa hanya makan saat sahur dan berbuka.
Dilansir dari Kompas yang mengutip Gulf News, Jumat (8/5/2020), seorang ahli diet klinis di Valiant Clinic Dubai, Tanya van Aswegen, mengatakan bahwa jumlah asupan air yang dibutuhkan setiap hari bagi setiap orang berbeda.
Kebutuhan asupan air bagi tubuh jumlahnya bergantung pada usia, jenis kelamin dan tingkat aktivitas yang dilakukan seseorang.
"Secara umum, wanita memerlukan asupan air 2,2 liter dan pria membutuhkan sedikitnya 2,8 liter,"kata Aswegen.
Baca: Sering Terlambat Makan Sahur saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mudah Agar Tak Bangun Kesiangan
Baca: 5 Makanan ini Sebaiknya Dikonsumsi saat Sahur Selama Puasa Ramadan, Bisa Tetap Berenergi Seharian
Air juga membentuk rata-rata 60 persen dari berat badan pada pria.
Sementara itu, pada wanita, komposisi air membentuk 50-55 persen, karena mereka memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi.
Asupan air selama Ramadan
Ahli juga memaparkan selama bulan Ramadan, atau saat seseorang berpuasa, asupan air tidak meningkat.
Cairan akan masih sering hilang, melalui air seni, keringat dari kulit dan ketika bernafas.
"Secara bertahap tubuh akan beradaptasi selama bulan puasa, sehingga lebih banyak air yang disimpan dan siap untuk puasa berikutnya," ungkap Dr Nacrin Uddin, seorang konsultan dari kedokteran keluarga di Medcare Medical Center.
Sekitar 20 persen dari asupan cairan kita berasal dari makanan yang kita makan, tetapi sebagian besar tergantung pada asupan cairan tambahan dari air, teh, kopi, susu dan cairan lainnya.
Selama Ramadan, aturan untuk asupan cairan dalam tubuh tetap berlaku sama.
Namun, asupan air yang lebih tinggi mungkin diperlukan tergantung pada aktivitas dan kebiasaan makan.
"Mungkin Anda akan minum lebih banyak sup, susu atau teh herbal yang akan berkontribusi pada total kebutuhan cairan Anda untuk hari itu," jelas Aswegen.
Cairan tubuh memberi manfaat baik agar tubuh selalu sehat dan berenergi selama puasa.
Selain itu, cairan juga dapat mengontrol suhu tubuh membantu pencernaan, membawa nutrisi ke seluruh tubuh.
Sedangkan bagi organ vital, cairan sangat penting bagi persendian, menghilangkan zat-zat kotor dalam tubuh dan menjaga usus tetap bekerja secara teratur.
Aswegen mengatakan bahwa tantangan selama Ramadan adalah memastikan kebutuhan cairan tubuh cukup selama periode yang lebih singkat dari hari itu.
Sering Terlambat Makan Sahur saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mudah Agar Tak Bangun Kesiangan
Makan sahur sangat penting demi menjaga kesehatan dan kesegaran selama puasa Ramadan.
Dengan makan sahur, tubuh akan lebih fit selama menjalankan ibadah puasa.
Meski hukum sahur dalam berpuasa masuk sunnah atau tidak wajib, selalu dianjurkan untuk makan sahur.
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip Melansir HealthXchange, selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan sumber energi dari makanan dan minuman.
Begitu Anda melewatkan sahur, praktis waktu berpuasa atau kehilangan sumber energi ini jadi lebih panjang.
Padahal, tubuh sangat bergantung pada nutrisi dan energi dari asupan yang dikonsumsi.
Saat tidak mendapatkan kecukupan energi, tubuh Anda bisa mengalami dehidrasi, kelelahan, lemas atau kurang bertenaga sepanjang hari.
Melewatkan sahur juga membuat Anda rentan makan berlebihan saat berbuka puasa sehingga, berat badan jadi gampang melonjak.
Baca: 5 Makanan ini Sebaiknya Dikonsumsi saat Sahur Selama Puasa Ramadan, Bisa Tetap Berenergi Seharian
Baca: Lupa Makan Sahur Saat Berpuasa Ramadan? 3 Hal Ini Mungkin Akan Terjadi pada Tubuhmu
Namun, jangan khawatir berlebihan karena persoalan telat sahur atau sahur kesiangan ini sebenarnya bisa dihindari.
Caranya dengan mengatur waktu tidur dan pola makan.
Melansir Gulf News, berikut tips agar tak telat sahur saat puasa Ramadan:
Hindari makan berlebihan saat buka puasa
Makan berlebihan saat buka puasa dapat membuat perut tidak nyaman saat tidur.
Selain itu, makan berlebihan terutama ketika larut malam menyebabkan perut masih terasa kenyang saat waktu sahur tiba.
Untuk itu, mengelola pola makan Anda saat puasa Ramadhan penting.
Awali dengan berbuka puasa dengan menu takjil yang ringan tapi bisa mengembalikan energi secara perlahan-lahan.
Setelah shalat maghrib, baru nikmati setengah porsi makan malam.
Setengah porsi makan malam sisannya bisa dinikmati setelah shalat tarawih.
Siapkan menu sahur sehat yang menggugah selera
Sebelum tidur, pastikan Anda sudah menyiapkan menu sahur untuk persiapan puasa keesokan hari.
Pilih menu sehat dan dapat menggugah selera Anda untuk makan di awal hari.
Dengan membuat pancingan seperti itu, praktis Anda lebih termotivasi untuk bangun santap sahur.
Baca: Pola Tidur Bermasalah saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mengatasinya
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 8 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur untuk Jaga Imunitas
Tidur lebih awal
Selama berpuasa, sejumlah orang mengubah aktivitasnya lebih aktif setelah berbuka puasa atau di malam hari.
Kondisi ini membuat orang cenderung melek sampai larut malam dan rentan sahur kesiangan atau telat sahur.
Untuk itu, coba ubah kebiasaan dengan tidur malam lebih cepat agar tubuh lebih siap untuk bangun santap sahur.
Tidur di atas jam 12 malam, lalu bangun pukul 3 pagi, dan tidur kembali pukul 5 pagi dapat membuat tubuh kelelahan.
Coba ganti jam tidur lebih awal. Siapkan tubuh untuk beristirahat pada pukul 10 malam, lalu bangun pukul 3 pagi.
Dengan waktu tidur atau istirahat malam lebih panjang, tubuh terasa lebih bugar saat bangun untuk santap sahur.
Jauhkan alarm dari tempat tidur
Kebanyakan orang meletakkan alarm untuk pengingat bangun tidur di tempat yang dekat dengan ranjang.
Cara tersebut keliru.
Dengan meletakkan alarm di tempat yang mudah diakses, Anda cenderung mudah menekan tombol "tunda" atau menghentikan alarm berbunyi.
Untuk itu, letakkan alarm agak jauh dari tempat tidur tapi suaranya masih cukup nyaring untuk membangunkan Anda.
Dengan cara ini, Anda dipaksa untuk beranjak dari tempat tidur, sehingga lebih mudah terjaga.
Tapi ingat, setelah mematikan alarm jangan tunda pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan bersiap santap sahur.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Autoimun
Olahraga teratur
Berolahraga teratur tidak hanya membuat tubuh sehat dan lebih bugar. Berolahraga juga bisa memperbaiki kualitas tidur.
Dengan berolahraga, Anda bisa tidur lebih cepat dan lebih lelap.
Kendati puasa kerap bikin badan lemas atau tak bertenaga, baiknya Anda tetap menjalankan olahraga rutin.
Demi menjaga kebugaran tubuh, lakukan berbagai olahraga ringan rutin sebelum atau sesudah berbuka puasa. Dengan mencoba berbagai tips agar tak telat sahur saat puasa Ramadhan tersebut, semoga ibadah puasa Anda bisa lebih lancar.
(TribunnewsWiki/Febri/Kompas/Mahardini Nur Afifah/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Agar Tak Telat Sahur saat Puasa Ramadhan" dan "Ini Jumlah Konsumsi Air yang Harus Diminum Selama Puasa Ramadhan"