2. Melayani konsumen; dan
3. Tidak diperbolehkan toko dalam keadaan ramai.
- Usaha dengan kontak fisik seperti salon, spa, dan sebagainya belum boleh beroperasi.
- Aktivitas di luar rumah masih dibatasi.
Baca: Gerakan Gantung Makanan Bermunculan di Tengah Kesulitan Ekonomi akibat Pandemi Corona
Baca: Ekonomi Terperosok, Sejumlah Negara di Dunia Lakukan Buka Tutup Pembatasan Sosial COVID-19
Fase 3 - 15 Juni 2020
- Toko, pasar, dan Mal tetap seperti fase 2, namun ada evaluasi untuk pembukaan salon, spa, dan sebagainya tetap dengan protokol kesehatan.
- Pembukaan museum dan pusat kebudayaan, boleh mengadakan pertunjukan, namun tidak diperbolehkan ada kontak fisik dan jaga jarak.
- Sekolah-sekolah dibuka, namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.
- Aktivitas di luar rumah masih seperti fase 1.
- Ada evaluasi untuk pembukaan tempat untuk pernikahan, ulang tahun, kegiatan sosial dan lain-lain.
Fase 4 - 6 Juli 2020
- Pembukaan kegiatan ekonomi seperti fase 3 dengan tambahan evaluasi untuk:
1. Pembukaan secara bertahap restoran, kafe, bar, tempat gym dan lain-lain dengan protokol kesehatan yang ketat.
2. Kegiatan outdoor lebih dari 10 orang.
3. Travelling ke luar kota dengan pembatasan jumlah penerbangan.
4. Pembukaan tempat dan kegiatan ibadah, namun dengan jumlah yang dibatasi.
5. Kegiatan berskala masif masih terus dibatasi.
Fase 5 - 20 & 27 Juli 2020
- Evaluasi untuk fase 4 dan pembukaan tempat-tempat atau kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial dalam skala besar.
- Akhir Juli atau awal Agustus diharapkan sudah membuka seluruh kegiatan ekonomi.
- Selanjutnya akan dilakukan evaluasi secara berkala hingga vaksin bisa ditemukan dan disebarluaskan.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kajian Awal Pemerintah: Mall dan Pasar Buka 8 Juni, Sekolah Mulai 15 Juni"