TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah kecelakaan maut terjadi di Balai Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang pada Rabu (6/5/2002) dini hari.
Seorang warga benama Mardelena (41) kaget saat melihat kondisi mobil yang menabrak tugu beton Balai Desa Klepu tersebut.
Saat ia datang, ia mengaku sudah melihat banyak orang berkerumun.
Bahkan, pecahan tugu beton yang ditabrak oleh mobil tersebut sampai berserakan dan ditemukan berada di dalam teras bagian kantor pemerintahan tersebut.
Mobil yang menabrak pun terlihat ringsek di bagian depan.
"Ada ramai-ramai di Balai Desa pukul 01.30, saya langsung mendekat. Ternyata ada kecelakaan, Saya heran beton yang ditabrak mobil itu masuk sampai ke depan teras Balai Desa," jelasnya.
Baca: Nekat Buka meski Tak Jual Bahan Pokok, Beberapa Toko Ditutup Paksa Satpol PP Tasikmalaya
Baca: Krisis di Tengah Pandemi Corona, Kebun Binatang Bandung Dapat Bantuan dari Warga Sekitar
Baca: Jokowi Tegaskan Kurva Covid-19 Harus Sudah Turun pada Mei 2020, Apapun Caranya
Dari keterangan yang diungkapkannya, pengemudi dan penumpang mobil merek Kijang Innova yang mengalami kecelakaan tersebut tengah melaju ke arah Dusun Sambiroto, Desa Wonorejo, Pringapus.
"Tapi kondisi sopir mabuk, kencang sekali mobilnya melaju. Eh malah mobilnya menabrak beton dan pohon di depan Balai Desa," jelasnya.
Ia pun menuturkan jika saking kencangnya mobil tersebut, sebagian kulit pohon yang terkena tabrakan sampai mengelupas.
Mardalena juga menjelaskan jika setiap malam, gedung PKK Komplek Balai Desa tersebut digunakan untuk tempat istirahat anggota Banser yang sedang bertugas.
Namun tadi malam saat kecelakaan terjadi, tempat jaga tersebut kosong.
Diketahui kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Klepu, Pringapus, Kabupaten Semarang, dini hari.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Kanit Laka Satlantas Polres Semarang, Ipda Wardoyo, menjelaskan jika kecelakaan tunggal itu terjadi pukul 01.30, tepatnya di depan Balai Desa Klepu, Kecamatan Pringapus.
Kronologinya, jelas Ipda Wardoyo, berawal saat Innova bernomor polisi H 8739 WL itu melaju dari arah Bergas menuju ke arah Pringapus.
Baca: Setelah 7 Bulan Ditinggalkan Karena Wabah Virus Corona, Pria Ini Kaget Isi Rumahnya Berubah Total
Baca: Kabar Gembira Akhirnya Ilmuwan Indonesia untuk Pertama Kalinya Sukses Memetakan Covid-19
Baca: Menhub Budi Karya: Mudik dan Pulang Kampung Itu Sama, Jangan Membuat Itu Dikotomi
Kendaraan ini dikemudikan Maryoko (48), warga Wonorejo, Pringapus yang melaju dalam kecepatan tinggi.
Selain Maryoko, di dalam mobil terdapat empat penumpang lain.
Di antaranya Juwarno (36) warga Wonoyoso Pringapus dan Maslukul Munjalin (36) warga Wonorejo Pringapus.
Identitas dua penumpang lainnya sementara belum diketahui.
"Mobil berada dalam kecepatan tinggi, dan diduga sopir dalam pengaruh minuman beralkohol," lanjutnya.
Sesampainya di depan Balai Desa Klepu, tiba-tiba mobil oleng ke kanan.
Karena kaget, Maryoko pun kemudian banting kemudi ke kiri.
Nahas, mobil menabrak beton gapura kantor Kelurahan Klepu.
Benturan keras menyebabkan Innova itu bergerak menghantam pohon di samping beton gapura.
Dalam kejadian tersebut, Juwarno dan Maslukul Munjalin mengalami luka-luka.
Sedangkan Maryoko dan dua penumpang yang belum diketahui identitasnya meninggal di tempat.
Untuk kerugian material yang disebabkan kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 2 juta.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJateng.com/Akbar Hari Mukti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pecahan Beton Sampai Masuk Balai Desa, 3 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Pringapus Kab Semarang,