TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini tengah bekerja sama dengan Tokopedia untuk mencari solusi terkait dengan kebocoran data 91 juta pengguna.
Kominfo melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangarepan, sudah mengirimkan surat kepada Tokopedia untuk segera menangani kebocoran data para penggunanya.
Lebih lanjut, kasus ini pun ditangani menggunakan UU ITE dan PP Nomor 71 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Kominfo telah meminta Tokopedia untuk melakukan beberapa langkah.
Pertama, Tokopedia harus memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos.
Kominfo juga meminta Tokopedia untuk melakukan pengamanan sistem akibat kasus kebocoran data ini.
Dari arahan tersebut, Tokopedia pun melaporkan jika pihaknya sudah melakukan perintah-perintah dari Kominfo tersebut.
Baca: Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Begini Cara Ganti Password hingga Hapus Akun Pembayaran
Baca: Masyarakat Syok Tagihan Listrik Bengkak, Biasanya Rp300 ribu Jadi Rp700 Ribu, Begini Penjelasan PLN
Kominfo pun meminta Tokopedia untuk segera melakukan investigasi internal untuk mencari tahu penyebab kebocoran data para penggunanya tersebut.
Dilansir dari Siaran Pers Komifo pada Minggu (3/4/2020), pada laman Kominfo.go.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta pengelola platform digital Tokopedia untuk melakukan investigasi internal.
Hal tersebut ditujukan untuk memastikan dugaan data breach pengguna masket place tersebut aman.
Selain itu, perlu adanya pengambilan langkah yang bisa menjamin keamanan data para pengguna Tokopedia.
Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo telah meminta Tokopedia melakukan tiga hal untuk menjamin keamanan data pengguna.
"Hal pertama yang harus dilakukan Tokopedia segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach. Kedua, memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos,"
"Dan ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab data breach tersebut," paparnya seperti yang dikutip TribunnewsWiki dari website resmi kominfo.
Menurut Menteri Johnny, Kominfo telah meminta laporan tentang pemberitahuan dugaan kebocoran data kepada pemilik akun, tindakan pengamanan sistem yang diakukan, serta potensi dampak data breach kepada pemilik data.
"Kami, masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat," tuturnya.
Baca: 15 Juta Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Praktisi Keamanan: Hanya Username yang Terpapar
Baca: Kominfo Rilis Ratusan Kabar Hoax Soal Virus Corona, Apa Saja? Simak di Sini
Johnny G Plate juga meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menjaga keamanan akun mereka.
"Masyarakat sebaiknya rutin mengganti password dan tidak mudah percaya dengan pihak lain yang meminta password maupun kode OTP," katanya.
Pasalnya, Tokopedia menggunakan fitur OTP atau two factors authentication yang mana user akan diminta memasukkan kode yang baru secara real-time.
Dari situ, akan banyak pengguna Tokopedia yang kemungkinan datanya sudah bocor akan banyak menerima pemberitahun palsu atau penipuan berupa phising untuk mencuri akun pribadi pengguna.