lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tidak jarang beberapa orang yang menjalankan ibadah puasa tanpa melaksanakan makan sahur.
Sebagian orang tidak melaksanakan sahur karena berbagai macam alasan, misalnya bangun kesiangan.
Selain itu, bisa juga disebabkan memang tidak ada makanan untuk disantap saat masuk waktu sahur.
Puasa tetapi tidak makan sahur, apakah mengubah pahala puasanya?
Bagaimanakah hukumnya?
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan mengubah pahala puasa seseorang.
“Sahur itu meskipun sangat dianjurkan, sifatnya adalah sunah saja,” terang Wahid Ahmadi dikutip dari kanal YouTube Tribun Wow, Jumat (01/05/2020).
“Boleh tidak sahur, sah-sah saja hukumnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wahid Ahmadi menjelaskan alasan beberapa orang mengapa mereka bisa terlewat waktu sahur.
“Kalau misalnya ya, dari malam tertidur sampai habis subuh."
"Dia bangun, subuh sudah masuk, dia tidak boleh sahur gitu.”
“Dia nggak boleh sahur dan puasanya sah, tidak ada masalah,” jelas Wahid.
Namun, kata Wahid, jika ada kesempatan untuk melaksanakan sahur, siapa pun dianjurkan untuk sahur.
“Tapi kalau ada kesempatan sahur, dianjurkan sahur supaya puasanya lebih kuat.” kata Wahid.
Baca: Benarkah Mencicipi Makanan saat Memasak Bisa Batalkan Puasa? Begini Penjelasannya
Baca: Berikut Resep Minuman Es Kopyor Segar yang Cocok Diminum saat Berbuka Puasa
Puasa Tanpa Sahur, Hilang Berkahnya
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut Khairuddin Tahmid, Ketua Majelis Ulama Indoesia (MUI) Lampung periode 2011-2016 sahur adalah sunah.
Khairuddin Tahmid mengatakan bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah mengajarkan bahwa di antara syarat sah puasa adalah makan sahur.
Dalil tegas yang menunjukkan hal ini adalah hadis dari ummul mukminin Aisyah menceritakan:
“Suatu hari, Nabi Saw. menemui kami, dan bertanya, ‘Apakah kalian punya makanan?’ kami menjawab, ‘Tidak’. Kemudian beliau bersabda: “Kalau begitu, saya akan puasa.” (HR. Muslim 1154, Nasal 2324, Turmudzi 733).
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Simak Promo dari Bukalapak, Shopee, hingga Tokopedia
Baca: Ramadan di Tengah Corona, Aksi Blusukan Jokowi Bagi Sembako Dikritik, Sosiolog: Sebaiknya Dihindari
Baca: 7 Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh Meskipun Sedang Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 5 Kiat Menghemat Uang selama Bulan Puasa
Pada hadis tersebut, Nabi Muhammad Saw. mendatangi istrinya di pagi hari.
Beliau menanyakan kepada istrinya, apakah di rumah ada makanan untuk sarapan.
Artinya, Nabi tidak memiliiki niat puasa ketika itu.
Kemudian ketika Aisyah menjawab bahwa beliau tidak memiliki makanan, Nabi melakukan puasa.
Hal ini menunjukkan bahwa pada malam harinya, Nabi tidak makan sahur.
Karena pada malam tersebut, tidak ada keinginan dari beliau untuk berpuasa.
Nabi Muhammad Saw. baru menyatakan berpuasa di pagi harinya.
Baca: Apakah Ghibah di Media Sosial Bisa Batalkan Puasa? Berikut Penjelasannya
Baca: Cek Durasi Puasa di Negara Asia, Bagaimana dengan Indonesia? Simak Daftarnya
Namun, perlu diketahui bahwa sahur merupakan sunah muakkad bagi yang berpuasa.
Hal tersebut didasarkan pada perintah Rasulullah dalam hadis terdahulu dan sabdanya yang berbunyi:
“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.”
Oleh karena itu, Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary (3/139) menuliskan kembali apa yang pernah ditulis ijmak atas kesunahannya.
Dengan demikian, jelaslah bahwa orang yang tidak sahur baik itu untuk puasa Ramadan ataupun puasa-puasa sunah, tidak membuat puasanya tidak sah.
Hanya saja kehilangan keutamaan dan keberkahan dalam makan sahur.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
