TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sampoerna telah resmi menutup sementara kegiatan pabrik pada Senin (27/4/2020).
Hal itu mengacu pada Peraturan Gubernur Jatim No 18/2020 dan PERWALI No 16/2020 tentang PSBB.
Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah tegas manajemen setelah dua karyawan Sampoerna meninggal karena positif Covid-19.
"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 guna menghentikan tingkat penyebaran virus COVID-19 yang saat ini telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," terang Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita dalam rilis yang diterima redaksi surya.co.id, Kamis (30/4/2020).
Baca: BERLAKU MULAI HARI INI, Diskon Listrik PLN buat Pelanggan 1.300 VA: Ini Cara Klaim via www.pln.co.id
Baca: Sumbang Rp 1,5 M, Greta Thunberg: Seperti Krisis Iklim, Virus Corona adalah Krisis bagi Hak Anak
Sebenarnya, pihak Sampoerna telah melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran WHO sebelum ada karyawan yang dinyatakan positif.
Berbagai kebijakan seperti Work From Home bagi karyawan nonproduksi sudah diterapkan.
Setelah ada kasus positif dan ratusan karyawan lain reaktif terhadap tes rapid, kini Sampoerna mengkarantina rokok sebelum diedarkan.
Tak hanya itu, penyemprotan juga dilakukan di seluruh area produksi.
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Surya.co.id, berikut ini fakta kasus positif virus corona di perusahaan Sampoerna.
PDP Ada Sembilan Orang
Saat ini Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para karyawan pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.
Selain itu pabrik tersebut juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.
“Memang ada yang positif covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia. Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.
Hasil rapid test 100 orang reaktif
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, WNI Norwegia Cerita Ibadah di Masjid Ditiadakan
Baca: 500 TKA Asal Tiongkok Akan Masuk ke Sulawesi Tenggara, Gubernur: Dulu 46 Saja Kita Sudah Babak Belur
Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.
Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan.
Selain itu saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di pabrik Sampoerna. Dan saat ini akan ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” kata Joni.
“Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi,” imbuhnya.