TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pertanyaan mengapa UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia adalah soal dari Program Belajar dari Rumah di TVRI pada Jumat (23/4/2020).
Diketahui lembaga kebudayaan dunia UNESCO telah menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang sebagian informasinya ditayangkan dalam Program Belajar dari Rumah di TVRI.
Tak hanya menyiarkan materi tentang Candi Borobudur, Program Belajar Dari Rumah TVRI juga menyiarkan tayangan lainnya seperti Sahabat Pelangi - Mari Menabung, Gemar Matematika - Perbandingan dan Skala, Situs Batu Berak, dan Program Menjadi Orang Tua.
Dengan memahami Candi Borobudur di Program Belajar dari Rumah di TVRI, siswa dapat memiliki pengetahuan sejarah dan budaya bangsa.
Ada 3 pertanyaan yang akan diajukan dalam Belajar dari Rumah siswa SMA kelas 1-3 di TVRI ini.
Baca: Candi Borobudur
1. Mengapa UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia pada tahun 1991?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan agar status Candi Borobudur tetap baik menurut UNESCO?
3. Sebagai bangsa Indonesia, apakah kamu bangga dengan Candi Borobudur? Tuliskan pendapatmu
Berikut adalah alasan mengapa UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang soalnya ditayangkan di TVRI dalam Program Belajar dari Rumah.
Setidaknya terdapat tiga kriteria Outstanding Universal Value (OUV) yang menjadikan Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) oleh UNESCO.
Baca: BATU BERAK - Situs Megalitikum, Jejak Pemujaan dan Permukiman di Lampung Barat Masa Prasejarah
Pertama, kompleks Candi Borobudur berbentuk piramida tanpa atap terdiri 10 berurutan ke atas, bermahkotakan sebuah kubah berbentuk genta besar.
Borobudur juga merupakan gabungan stupa dan gunung yang jadi mahakarya arsitektur dan seni monumental Budhhisme.
Kedua, kompleks Candi Borobudur menjadi contoh luar biasa dari seni dan arsitektur Indonesia dari masa awal abad 8 dan akhir abad 9.
Karya ini memberi pengaruh besar kebangkitan arsitektural pada masa awal abad 13 dan awal abad 16.
Faktor ketiga, Candi Borobudur berbentuk teratai, bunga yang disucikan dalam tradisi Budha.
Baca: Rangkuman Sejarah Candi Borobudur dan Soal SMA Materi Belajar dari Rumah TVRI Jumat 24 April 2020
Kompleks bangunan ibadah ini refleksi eksepsional perpaduan ide asli pemujaan nenek moyang dan konsep Buddhisme dalam mencapai nirwana.
Ke-10 teras berundak dari keseluruhan struktur candi selaras dengan tahapan yang harus dicapai Bodhisattva sebelum mencapai ke-Budha-annya.
Sekilas tentang Borobudur:
Candi Borobudur adalah candi agama Buddha terbesar di dunia yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Dibangun pada masa pemerintahan dinasti Syailendra tahun 780 – 840 masehi, Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan kuno yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Candi Borobudur dikelola oleh perusahaan Persero, PT. Taman Wisata Candi yang meliputi Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan pertama kali oleh pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles.
Sebelumnya, area Candi Borobudur dipenuhi oleh semak belukar, pepohonan, dan tidak terawat.
Pada tahun 1835, area Candi Borobudur berhasil dibersihkan semuanya.
Tujuan dibangunnya Candi Borobudur adalah sebagai tempat pemujaan Buddha. Pembangunan ini dimaksudkan agar manusia meninggalkan nafsu dunia dan menuju pencerahan Buddha.
Pembangunan Candi Borobudur adalah berkonsep ‘Mandala’ yang mencerminkan alam semesta dalam Buddha.
Struktur Bangunan Candi Borobudur berbentuk kotak dengan titik pusat berbentuk lingkaran.
Candi Borobudur mempunyai empat pintu masuk, dan tiga bagian tingkatan candi yang mencerminkan alam dunia dan alam nirwana.
Asal Usul Nama Borobudur
Dikutip dari buku R. Soekmono 'Chandi Borobudur; a monument of mankind', yang diunggah di situs dokumentasi UNESCO, menerangkan bahwa Naskah kuno Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1365 menyebut Budur sebagai tempat suci Buddha.
Namun makna Budur dianggap berasal dari kata Bhudara yang berarti 'Gunung' oleh filolog J.G. de Casparis dalam bukunya "The Dual Nature of Barabudur" (1981).
Thomas Stamford Raflles menyebut nama Bore-Budur / Borobudur dalam bukunya 'The History of Java' untuk mengidentifikasi sebuah monumen Buddha.
Raffles dalam hal ini dimungkinkan merujuk Bore / Boro sebagai Desa Boro yang merupakan desa sekitar Candi Borobudur.
Belum ada penemuan naskah kuno lainnya yang menyebut nama Borobudur secara lengkap sebelum dan selain Raffles.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)