Candi Borobudur dikelola oleh perusahaan Persero, PT. Taman Wisata Candi yang meliputi Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan pertama kali oleh pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles.
Sebelumnya, area Candi Borobudur dipenuhi oleh semak belukar, pepohonan, dan tidak terawat.
Pada tahun 1835, area Candi Borobudur berhasil dibersihkan semuanya.
Tujuan dibangunnya Candi Borobudur adalah sebagai tempat pemujaan Buddha. Pembangunan ini dimaksudkan agar manusia meninggalkan nafsu dunia dan menuju pencerahan Buddha.
Pembangunan Candi Borobudur adalah berkonsep ‘Mandala’ yang mencerminkan alam semesta dalam Buddha.
Struktur Bangunan Candi Borobudur berbentuk kotak dengan titik pusat berbentuk lingkaran.
Candi Borobudur mempunyai empat pintu masuk, dan tiga bagian tingkatan candi yang mencerminkan alam dunia dan alam nirwana.
Asal Usul Nama Borobudur
Dikutip dari buku R. Soekmono 'Chandi Borobudur; a monument of mankind', yang diunggah di situs dokumentasi UNESCO, menerangkan bahwa Naskah kuno Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1365 menyebut Budur sebagai tempat suci Buddha.
Namun makna Budur dianggap berasal dari kata Bhudara yang berarti 'Gunung' oleh filolog J.G. de Casparis dalam bukunya "The Dual Nature of Barabudur" (1981).
Thomas Stamford Raflles menyebut nama Bore-Budur / Borobudur dalam bukunya 'The History of Java' untuk mengidentifikasi sebuah monumen Buddha.
Raffles dalam hal ini dimungkinkan merujuk Bore / Boro sebagai Desa Boro yang merupakan desa sekitar Candi Borobudur.
Belum ada penemuan naskah kuno lainnya yang menyebut nama Borobudur secara lengkap sebelum dan selain Raffles.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)