TRIBUNNEWSWIKI.COM - Umat muslim di seluruh dunia akan segera merayakan bulan suci Ramadan.
Namun di tengah kondisi pandemi corona, perayaan Ramadan tak akan semeriah biasanya.
Hal tersebut lantaran beberapa negara di dunia masih diberlakuakan lockdown atau pembatasan aktivitas secara massal untuk menghindari penularan Covid-19.
Termasuk Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terutama di wilayah zona merah corona.
Padahal Ramadan selalu identik dengan acara berkumpul bersama keluarga maupun kawan.
Baca: Jangan Konsumsi 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini Saat Sahur! Bisa Buat Tubuh Lemas saat Puasa
Baca: Ramadan dan Corona, Ini Aneka Menu Tahan Lama untuk Pilihan Sahur Buka Puasa Anak Kos
Pengalaman baru bagi umat muslim
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya terdapat imbauan dari tokoh-tokoh agama untuk melakukan ibadah Ramadan di rumah.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga secara resmi telah menerbitkan larangan mudik atau pulang kampung untuk seluruh masyarakat.
Seorang peneliti di Institute of The Malay World and Civilization (ATMA) mengatakan pada Al Jazeera Ramadan kali ini sangat unik.
Diceritakan Musa, Ramadan dalam kondisi apapun dan pada berbagai peristiwa di masa lalu masih bisa dirayakan cukup meriah.
"Ada Perang Dunia II dan bencana alam, tetapi bedasarkan literatur dan teks sejarah maupun arsip, saya mengetahui Ramadan masih bisa dirayakan oleh umat muslim," jelas Musa.
"Umat muslim masih berkumpul selama Ramadan, bahkan meski ada perang dan bencana, mereka masih bisa beribadah bersama," lanjutnya.
Musa pun memaklumi kondisi berbeda yang harus dialami oleh umat muslim,
Terutama saat ini manusia sedang berperang dengan 'benda yang kasat mata' berupa virus.
"Namun kali ini musuh umat muslim berberda kali ini. Virus yang kasat mata ini bisa membahayakan umat manusia," ucap Musa.
Kebersamaan Ramadan di berbagai negara di dunia saat pandemi
Biasanya umat muslim akan mengadakan sahur atau buka puasa bersama.
Namun karena adanya imbauan physical dan social distancing, kegiatan yang menjadi rutinitas tersebut menjadi sulit dilakukan.
Hal serupa juga terjadi di Mesir, kegiatan buka puasa bersama dan kegiatan amal lainnya terpaksa dibatalkan.
Bahkan bazar makanan, minuman, maupun pakaian di Malaysia, Brunei dan Singapura juga dilarang keras.