Yakni, batu berbentuk manusia dengan tubuh tambun membungkuk dan kepalanya menghadap ke depan dan agak menengadah.
Batu lainnya berbentuk gajah.
Selain itu, ada pula arca batu besar, alat-alat batu, tembikar, bilik batu, dan menhir.
Situs Megalitikum Pasemah kerap dikaitkan dengan kisah legenda Si Pahit Lidah.
2. Situs Gunung Padang
Terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Situs Gunung Padang merupakan satu situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.
Diperkirakan, luas Situs Gunung Padang memiliki tinggi dan luas melebihi Candi Borobudur serta lebih tua daripada Piramida Giza.
Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan pada 1914 oleh penjajah Belanda.
Baca: Situs Batu Berak Lampung
Konon, masyarakat setempat percaya Situs Megalitikum Gunung Padang merupakan satu di antara tahta milik Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pajajaran.
Meski sudah dimakan usia, bebatuan di Situs Gunung Padang seolah ditata rapi dan kerap dijuluki Macchu Picchu-nya Indonesia.
3. Situs Megalitikum Kampung Bena, Nusa Tenggara Timur
Kampung Bena merupakan daerah permukiman yang sudah ada sejak zaman megalitikum dan masih bertahan hingga kini.
Tradisi dan budaya yang telah ada sejak 1.200 ahun yang lalu pun masih dipraktikkan masyarakat setempat.
Ada 9 klan penduduk yang tinggal di Kampung Bena.
Yakni, Dizi, Dizi Azi, Wahtu, Deru Lalulewa, Deru Solamae, Ngada, Khopa dan Ago.
Baca: Jawaban Soal Matematika SMP tentang Lingkaran Materi Belajar dari Rumah di TVRI Kamis 23 April 2020
Setiap klan hidup pada tingkat yang berbeda dari desa berteras, dengan klan Bena di tengahnya.
Klan Bena dianggap sebagai yang tertua dan pendiri kampung.
Rumah-rumah tradisional penduduk berjumlah 40 unit dan kesemuanya berjajar mengelilingi sebuah struktur dari batu.
Kampung Bena terletak di Kabupaten Benawa, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan dikelilingi Gunung Inerie.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, TribunPontianak.co.id/TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 3 Situs Megalitikum di Indonesia yang Bisa Disambangi Pencinta Arkeologi dan Sejarah