Namun, Valerie cemas lantaran para tunawisma ini akan diminta untuk pergi pada 1 Juni 2020.
"Mereka harus kembali ke kehidupan nyata mereka
Ini akan menyakitkan," tambahnya.
Kebijakan untuk Tunawisma
Pada bulan lalu, saat perhotelan menghadapi instruksi pembatalan pengunjung, bisnis ini kemudian mengalokasikan seluruh bangunannya untuk para wanita dan anak muda tunawisma.
Ini bertujuan untuk membantu mereka agar tidak berkeliaran di jalanan selama pandemi COVID-19.
Di sebuah hotel di pusat kota tua Jenewa, Swiss, setidaknya terdapat 20 kamar yang disediakan untuk para perempuan tunawisma.
Sementara 11 kamar lainnya diberikan kepada anak-anak di bawah umur, termasuk Sofiane RahmanI yang tidak memiliki akses untuk mencari suaka di Swiss.
"Itu terjadi secara wajar," kata Direktur Hotel, Alain Meuwly kepada AFP, sembari duduk di ruang sarapan, di mana meja-meja telah ditempatkan berjauhan dan masing-masing hanya diberikan satu kursi.
Alain menjelaskan semenjak adanya kebijakan larangan kegiatan publik dan penutupan restoran serta toko, bisnis perhotelan juga mendapat imbasnya.
"Lebih dari 90 persen pemesanan (hotel) kami dibatalkan," katanya.
Hotel Bel Esperance, sebuah bisnis yang dijalankan oleh Salvation Army (organisasi sosial berskala internasional dari umat Kristen di Swiss) saat pandemi muncul, kamar-kamar terpantau kosong.
Salvation Army bersama dengan sejumlah badan amal umat Kristen dilaporkan berjuang mencari cara agar dapat menampung sekitar 1.000 orang yang kehilangan tempat tinggal di Jenewa.
Jerman Buka Pembatasan
Sementara di negara tetangga Jerman, salah satu negara di Eropa yang terbilang berhasil mengatasi penyakit COVID-19 sudah membuka sejumlah pusat perbelanjaan di sejumlah daerah pada Senin, (20/4/2020).
Pihak berwenang Jerman menyebut bahwa situasi di sejumlah daerah telah terkendali.
Adapun toko-toko kecil di beberapa daerah serempak dibuka dan perekonomian diproyeksikan akan menuju normal kembali.
Diwartakan AFP, tak hanya toko-toko kecil, sejumlah toko-toko besar di kota-kota metropolitan Jerman juga akan dibuka sebagai bagian dari program pencabutan pembatasan secara bertahap.
Namun, anak-anak baru akan diizinkan kembali ke sekolahnya pada 4 Mei 2020.
Baca: Kanselir Jerman Angela Merkel Resmi Umumkan Rencana Cabut Sejumlah Pembatasan COVID-19
Di kota Leipzig, Jerman, seorang pemilik toko, Manuela Fischer mengatakan dirinya senang bisa menyambut pembeli lagi.