TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dampak pandemi corona mulai dirasakan oleh hampir seluruh negara dunia.
Tak hanya masalah kesehatan, pandemi biasanya diikuti dengan resesi ekonomi.
Terlebih kebijakan lockdown atau sejenis Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) versi Indonesiia diberlakukan membuat aktivitas perekonomian menjadi tersendat.
Namun, dibalik kacau balaunya peradaban manusia, alam justru nampak menyembuhkan dirinya sendiri.
Tumbuhan hijau semakin tumbuh subur sehingga kualitas udara menjadi lebih baik.
Polusi udara juga dikabarkan menurun lantaran banyak aktivitas manusia dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, hewan liar mulai menikmati hidup mereka karena aktivitas manusia yang terbatas membuat satwa tersebut lebih nyaman.
Termasuk penyu yang mulai berkembang biak di Phuket, Thailand.
Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini Selasa 21 April 2020, Taurus Kurangi Makanan Berkalori Tinggi
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat United Airlines Flight 736 Tabrak Jet Fighter AS di Langit Nevada
Perkembangbiakan penyu alami terbanyak di Thailand setelah 20 tahun
Berita gembira datang dari Phuket, Thailand.
Dilaporkan oleh Mai Khao Marine Turtle Foundation melalui CNN, tahun ini perkembangbiakan penyu secara alami terjadi secara besar-besaran.
Dikatakan oleh Konokwan Homcha-ai, pengawas Mai Khao Marine Turtle Foundation, fenomena tersebut menjadi yang terbesar setelah 2 dekade.
Homcha-ai mengabarkan pada Senin, (20/4/2020), peneliti telah menemukan 11 sarang penyu di Phuket.
Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak setelah 20 tahun.
Sejak adanya pandemi corona, kawasan Phuket memang telah ditutup untuk umum dan diawasi secara ketat.
"Fenomena ini mungkin merupakan dampak positif pada lingkungan dan konservasi laut," ucap Homcha-ai.
Dikatakan Homcha-ai, tak hanya penyu, beberapa satwa lain juga mengalami peningkatan jumlah.
Diantaranya lumba-lumba dan ikan duyung yang memang kerap terlihat di perairan Phuket.
Diperkiran terjadi karena adanya lockdown
Fenomena perkembangbiakan penyu yang cukup besar tersebut diperkirakan karena adanya lockdown di daerah Phuket.
Sesuai dengan imbauan pemerintah setempat, Phuket memang telah ditutup untuk wisatawan sejak Maret 2020.
Homcha-ai berharap kondisi tersebut akan membawa dampak jangka panjang bagi ekosistem laut.
Sehingga jika pandemi berakhir, satwa-satwa tersebut telah melakukan regenerasi dan jumlahnya semakin banyak.
HIngga Senin, (20/4/2020) Thailand dikonfirmasi memiliki 2.792 kasus Covid-19.
Baca: Ingin Memulai Bisnis dari Nol? Coba Lakukan 7 Cara Sukses dalam Berbisnis Berikut Ini
Baca: Sejak Pandemi COVID-19, Tunawisma di Swiss Rasakan Tidur di Hotel Bintang 3 dan Makan Gratis
Baca: Meski Omzet Penjualan Nasi Pecel Turun, Sunarsih Sumbang Tabungan Umrah 3 Tahun untuk Korban Corona
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)