Jadi Pembalap Utama Yamaha, Maverick Vinales Punya Target Kalahkan Marc Marquez dan Valentino Rossi

Maverick Vinales bertekad mengalahkan dominasi pembalap Repsol Honda Marc Marquez


zoom-inlihat foto
maverick-vinales-menjadi-yang-tercepat-pada-tes-pramusim-motogp-2020-di-qatar.jpg
Twitter.com/mkoficial12
Maverick Vinales menjadi yang tercepat pada tes pramusim MotoGP 2020 di Qatar


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah Valentino Rossi terdepak dari Yamaha untuk MotoGP 2021, Maverick Vinales dapat dikatakan sebagai pembalap utama pabrikan Iwata itu.

Sebenarnya, kontribusi besar Maverick Vinales sudah terlihat pada MotoGP musim lalu.

Maverick Vinales menjadi pembalap terbaik dari tim Yamaha karena berhasil menempati posisi ketiga.

Rookie Fabio Quartararo menjadi yang kedua, peringkat kelima, kemudian baru disusul Valentino Rossi di peringkat ketujuh.

Pada MotoGP 2019, Vinales meraih dua kemenangan dan tujuh podium.

Dilansir dari Motorplus-online.com, menurut pembalap Spanyol itu, pengembangan yang dilakukan oleh Yamaha dapat mendongkrak top speed motor YZR-M1.

"Yamaha harus meningkatkan top speed lagi, kami telah membuat kemajuan dengan hal itu dan saya merasa optimis," kata Maverick Vinales.

Baca: Idolakan sejak Kecil, Maverick Vinales Sedih Tak Lagi Setim dengan Valentino Rossi pada MotoGP 2021

Baca: Tak Minat Juarai MotoGP Lagi Meskipun Masih Bisa, Ini Alasan Jorge Lorenzo Kekeh Pensiun Balapan

Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo di Sepang, Malaysia, pada Februari 2020
Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo di Sepang, Malaysia, pada Februari 2020 (Instagram.com/jorgelorenzo99)

Vinales mengungkapkan para pembalap yang ingin dia kalahkan pada MotoGP 2020.

Ia cukup merasa percaya diri untuk bisa mengalahkan rider andalan Repsol Honda, Marc Marquez, yang tampil garang pada musim lalu.

Rider berjulukan The Baby Alien tersebut membukukan total 18 podium dan 12 kemenangan menggunakan motornya, RC213V.

Semua tim harus 100 persen untuk bisa mengalahkan Marc Marquez, saya akan mencobanya karena itu adalah tujuan saya," katanya menambahkan.

Marc Marquez bukan menjadi satu-satunya target utama Maverick Vinales pada musim ini.

Selain sang juara bertahan, Vinales mengungkapkan hasratnya untuk kembali mengalahkan rekan setimnya sendiri, yakni Valentino Rossi.

"Marc Marquez adalah pembalap yang harus dikalahkan, Rossi juga mempunyai motor yang sama dengan saya, jadi saya juga harus mengalahkannya," tuturnya.

"Selain itu ada Andrea Dovizioso (Ducati) yang juga sangat sulit untuk dikalahkan," kata Maverick Vinales.

Selain itu, dilansir dari GPOne.com, Maverick Vinales mengaku sedih karena Rossi  tidak lagi di sisinya dalam satu tim.

Namun, dia juga senang dengan kedatangan Quartararo di tim pabrikan Yamaha.

"Aku senang dengan kedatangan ini [Quartararo], tetapi juga sedih karena bersama Rossi selalu menyenangkan," kata Vinales dikutip dari GPOne.com.

Baca: Bos LCR Honda Lucio Cecchinello Sebut Penundaan MotoGP Bisa Isi Kembali Tenaga Valentino Rossi

Baca: Tak Minat Juarai MotoGP Lagi Meskipun Masih Bisa, Ini Alasan Jorge Lorenzo Kekeh Pensiun Balapan

Valentino Rossi pada tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Qatar hari kedua (23/02/2020)
Valentino Rossi pada tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Qatar hari kedua (23/02/2020) (Twitter.com/YamahaMotoGP)

Vinales mengatakan bahwa pembalap berjuluk The Doctor itu adalah idolanya sejak kecil.

"Rossi telah menjadi idolaku sejak kecil. Aku berumur tiga tau empat tahun ketika melihatnya membalap di kelas 250," kata dia.

"Berada di trek bersamanya memberiku motivasi ekstra. Aku harap Valentino akan lanjut di Yamaha. Itu penting."

Pembalap Spanyol itu juga merasa Rossi adalah gurunya dan belajar banyak hal darinya.

"Aku belajar banyak hal darinya, kala senang dan susah. Apa yang lekat di pikiranku adalah bahwa Valentino selalu tersenyum, bahkan ketika dia tak mendapat hasil bagus, berada di tempat ketujuh atau kedelapan. Ini hal yang aku pelajari dari dia," dia mengungkapkan.

Sementara itu, MotoGP 2020 masih diganggu wabah corona dan membuat nasib Valentino Rossi makin tidak jelas.

Rossi belum bisa mengevaluasi kemampuannya kembali.

Ronde Qatar terpaksa dibatalkan untuk kelas premier dan banyak ronde lainnya juga ditunda.

Baca: Masih Diganggu Wabah Corona, Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Sebut Nasib Musim 2020 Ditentukan Akhir Mei

Baca: Terdampak Parah oleh Wabah Corona, Tim MotoGP Ini Pangkas Anggaran karena Terancam Bangkrut

Umumnya, penundaan MotoGP 2020 dianggap menguntungkan Marc Marquez karena memberi waktu untuk penyembuhan cedera bahunya.

Namun, jeda MotoGP juga memiliki dampak positif bagi Valentino Rossi.

Dilansir dari Crash.net, bos LCR Honda Lucio Cecchinello merasa penundaan MotoGP akan memberi waktu Valentino Rossi mengisi kembali tenaganya.

Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Francesco Bagnaia berlatih bersama di MotoRanch VR46 karena MotoGP Qatar dibatalkan
Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Francesco Bagnaia berlatih bersama di MotoRanch VR46 karena MotoGP Qatar dibatalkan (Instagram.com/vr46ridersacademyofficial)


Baca: Meski Untungkan Marc Marquez, Alberto Puig Sebut Penundaan MotoGP Tak Untungkan Honda

Baca: Sedih Kalender MotoGP 2020 Berantakan karena Wabah Corona, Valentino Rossi Pilih Opsi Ini

Saat ini pembalap Italia tersebut sudah berumur 41 tahun dan menjadi yang paling senior di kelas premier.

Tidak hanya Rossi, tetapi pembalap LCR Honda Cal Crutchlow juga bisa mengisi kembali tenaganya.

Sama seperti Rossi, Cal juga belum menentukan nasibnya apakah tetap lanjut setelah musim 2020 atau pensiun.

"Saya pikir jeda ini dapat mengisi kembali sedikit tenaga, khususnya bagi para pembalap yang berpikir akan berhenti membalap," kata Cecchinello dikutip dari Crash.net.

"Saya kira momen ini dapat membuat mereka berpikir lagi, karena mereka mungkin sadar bahwa tanpa motor (MotoGP) mereka akan bosan berada di rumah tanpa ada yang dikerjakan," dia menambahkan.

Mungkin Valentino Rossi juga akan merasa bosan karena beberapa waktu yang lalu dia juga mengatakan bakal rindu ritual yang selalu dilakukannya sebelum membalap.

Bos LCR Honda Lucio Cecchinello
Bos LCR Honda Lucio Cecchinello (Instagram.com/luciocecchinellolcr)

Jika lanjut membalap, juara kelas premier tujuh kali tersebut harus segera mencari tim baru karena posisinya sudah digeser Fabio Quartarao.

Tim pabrikan Yamaha memilih mempertahankan Maverick Vinales dan merekrut Quartararo daripada menunggu Rossi yang belum mau memberi keputuskan karier setelah musim 2020.

Baca: Bisa Menang di Balap Virtual MotoGP, Alex Marquez Mengaku Dibantu Pembalap E-Sport Indonesia

Baca: Tak Mau Ganggu Musim 2021, Bos Dorna Carmelo Ezpeleta Putuskan Kurangi Jumlah Seri MotoGP 2020

Namun, Cecchinello juga berharap MotoGP 2020 juga segera bisa dimulai.

"Jika kita dapat memulai pada akhir Juni atau awal Juli, akan jadi sangat baik," ucapnya.

Hanya saja, mungkin tidak semua seri MotoGP 2020 dapat digelar.

"Penting bagi kita untuk menggelar setidaknya setengah [dari seluruh seri] dari kejuaraan itu. Jika kita dapat kembali ke sirkuit pada Juli, saya pikir kita masih punya waktu menggelar 12-14 seri," dia menjelaskan.

(Motorplus-online.com/Erwan HartawanTribunnewsWiki/Febri)

Sebagian artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul"Jadi Tulang Punggung Yamaha Maverick Vinales Pasang Target Penuh Bekuk Marc Marquez dan Valentino Rossi"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved