TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anak-anak di Spanyol hanya berada di dalam rumah selama satu bulan lebih.
Terhitung, mereka tidak menghirup udara segar sejak 14 Maret, lantaran kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19.
Kini, Perdana Menteri Pedro Sanchez mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan bagi anak-anak pada 27 April, agar mereka bisa mendapat udara segar.
Baca: China Jadi Negara Paling Awal Terkena Virus Corona, Donald Trump Sebut Harus Ada Konsekuensinya
Sebelumnya, Walikota Barcelona Ada Colau, memohon pada pemerintah untuk mengizinkan anak-anak keluar, seperti diberitakan BBC.com.
Spanyol telah mencatatkan lebih dari 20.000 kematian sejak dimulainya pandemi dan hampir 200.000 kasus dilaporkan.
Dalam briefing yang disiarkan televisi pada Sabtu malam, Sánchez mengatakan Spanyol telah meninggalkan "saat-saat paling ekstrem pandemi".
Namun, dia mengatakan akan meminta parlemen untuk memperpanjang keadaan alarm Spanyol hingga 9 Mei.
Langkah-langkah lockdown utama tetap diberlakukan, di mana orang dewasa hanya diizinkan mengunjungi toko makanan dan apotek atau pekerjaan yang dianggap penting.
Sementara itu, delapan juta anak-anak Spanyol telah menghabiskan waktu lima minggu di rumah mereka dan ada kegelisahan yang semakin besar mengenai risiko terhadap kesehatan mereka.
Koalisi Hak Anak Spanyol telah memperingatkan masalah kesehatan mental dan fisik untuk anak-anak sebagai akibat dari tindakan pengurungan.
Mereka menyerukan agar anak-anak diizinkan keluar untuk bermain dan melakukan beberapa aktivitas fisik.
Baca: Pemerintah Minta Masyarakat untuk Tak Anggap Semua Orang yang Meninggal Terjangkit Covid-19
Baca: Ilmuwan AS Klaim Virus Corona Bisa Menjadi Penyakit Musiman: Penting untuk Kembangkan Vaksin
"Anak-anak ini harus keluar," kata Walikota Barcelona.
"Tunggu apa lagi, bebaskan anak-anak kita!"
Lalu bagaimana kebijakan negara lain terhadap anak-anak?
Negara-negara lain seperti Denmark telah mulai membuka sekolah untuk anak-anak di bawah 11 tahun, sementara Norwegia akan membuka kembali taman kanak-kanak pada hari Senin.
Jerman akan membuka kembali beberapa sekolah pada 4 Mei meskipun negara bagian yang paling padat penduduknya akan mulai dibuka mulai Senin besok.
Swedia telah membuka sekolahnya sepanjang krisis.
Namun, tidak satu pun dari negara-negara ini yang terkena virus separah Spanyol.
Baca: Melihat Kepatuhan Warga Inggris saat Pandemi Covid-19: Tak Lakukan Perjalanan dan Tetap di Rumah
Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19
Perdana Menteri Spanyol mengatakan, anak-anak akan diizinkan keluar tetapi pihaknya belum memutuskan bagaimana itu akan diatur.
Yang pasti, kebijakan itu tetap terbatas dan mengiuti pada protokol untuk menghindari penularan.