Jepang Kewalahan Hadapi Covid-19, Wali Kota Osaka Sampai Minta Warga Sumbangkan Jas Hujan untuk APD

Dokter Jepang ingatkan sistem medis bisa kacau karena Covid-19 terus melonjak, sampai minta jas hujan untuk APD


zoom-inlihat foto
mobil-ambulans-menjemput-pasien-dengan-gejala-covid-19-di-tokyo-jepang.jpg
KAZUHIRO NOGI / AFP
ILUSTRASI Sistem Kesehatan di Jepang - Mobil ambulans menjemput pasien dengan gejala ringan Covid-19 di Tokyo, Jepang, Selasa (7/4/2020)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dokter di Jepang telah memperingatkan, sistem kesehatan negara itu bisa runtuh di tengah gelombang kasus virus corona baru.

Ruang gawat darurat tidak dapat mengobati beberapa pasien dengan kondisi kesehatan serius karena beban tambahan yang disebabkan oleh pasien Covid-19, kata para pejabat setempat diberitakan BBC, Sabtu (19/4/2020).

Jepang, yang pada awalnya tampak bisa mengendalikan laju penularan virus, kini mencatatkan 10.000 kasus yang dikonfirmasi hingga Sabtu (18/4/2020).

Lebih dari 200 orang kini telah meninggal akibat Covid-19 dan ibu kota Tokyo tetap menjadi daerah yang paling parah terkena dampaknya.

ILUSTRASI - Mobil ambulans menjemput pasien dengan gejala ringan Covid-19 di Tokyo, Jepang, Selasa (7/4/2020)
ILUSTRASI - Mobil ambulans menjemput pasien dengan gejala ringan Covid-19 di Tokyo, Jepang, Selasa (7/4/2020) (KAZUHIRO NOGI / AFP)

Baca: China Jadi Negara Paling Awal Terkena Virus Corona, Donald Trump Sebut Harus Ada Konsekuensinya

Baca: China Mulai Dominasi Lembaga PBB, Trump Berupaya Kurangi Hegemoni Beijing dengan Hentikan Dana WHO?

Sekelompok dokter di operasi GP di kota itu membantu rumah sakit untuk melakukan pengujian Covid-19.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban bagi fasilitas kesehatan.

"Ini untuk menyelamatkan sistem medis dari kehancuran," kata Konoshin Tamura, wakil kepala asosiasi dokter, mengatakan kepada kantor berita Reuters.

"Semua orang perlu mengulurkan tangan, bantuan. Kalau tidak, (sistem) rumah sakit akan rusak," tambahnya.

Sementara itu, Editor BBC World Service Asia, Michael Bristow, memberikan analisisnya.

Dua asosiasi medis mengatakan wabah coronavirus mengurangi kemampuan rumah sakit di Jepang untuk mengobati keadaan darurat medis yang serius lainnya.

Rumah sakit sudah mulai menolak pasien karena kewalahan.

Sementara jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tetap relatif rendah dibandingkan dengan negara lain.

Jepang Terlambat Mempersiapkan Keadaan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam konferensi pers di Kantor Perdana Menteri Jepang mendeklarasikan 1 bulan masa darurat Covid-19 di Tokyo dan 6 daerah lainnya, Selasa (7/4/2020).
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam konferensi pers di Kantor Perdana Menteri Jepang mendeklarasikan 1 bulan masa darurat Covid-19 di Tokyo dan 6 daerah lainnya, Selasa (7/4/2020). (AFP/POOL/TOMOHIRO OHSUMI)

Baca: Jepang Darurat Corona, Pikotaro Ubah Lirik Pen Pineapple Apple Pen Menjadi Lagu Ajakan Cuci Tangan

Baca: Sempat Dipandang Berhasil Tangani Covid-19, Hokkaido Kewalahan Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona

Dokter telah mengeluhkan kurangnya peralatan perlindungan, yang menunjukkan Jepang belum siap menghadapi virus ini.

Padahal Jepang adalah negara kedua di luar China yang mencatat infeksi, pada Januari.

Sementara itu, Perdana Menteri Shinzo Abe telah dikritik karena tidak memperkenalkan pembatasan untuk menangani wabah lebih cepat karena takut kebijakan itu dapat membahayakan keadaan ekonomi.

Pemerintahnya telah berdebat dengan gubernur Tokyo, yang ingin langkah-langkah lebih keras diperkenalkan lebih cepat.

Baru pada hari Kamis (16/4/2020) Abe memperluas keadaan darurat ke seluruh negara.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan tingkat pengujian dengan memperkenalkan fasilitas drive-through.

Tak Banyak Melakukan Tes Massal

ILUSTRASI - Petugas kesehatan melakukan rapid test Covid-19 massal di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Rapid test massal tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terpapar dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona atau Covid-19. (AFP/Rezas)
ILUSTRASI - Petugas kesehatan melakukan rapid test Covid-19 massal di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Rapid test massal tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terpapar dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona atau Covid-19. (AFP/Rezas) (AFP/Rezas)

Baca: AS-China Saling Tuding, PM Singapura Sempat Berseru Dunia Akan Cari Pemimpin Lain Tangani Covid-19

Baca: Tak Hanya Donald Trump, Berbagai Tokoh Pertanyakan Peran WHO dan Sayangkan Kedekatan dengan China





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved