Terdampak Parah oleh Wabah Corona, Tim MotoGP Ini Pangkas Anggaran karena Terancam Bangkrut

Aprilia harus melakukan penghematan besar-besaran agar bisa bertahan dari krisis ekonomi akibat wabah corona


zoom-inlihat foto
pembalap-aprilia-aleix-espargaro-di-sirkuit-losail.jpg
Instagram.com/aleixespargaro
Pembalap Aprilia Aleix Espargaro mengaku mengaku pendapatannya berkurang drastis karena MotoGP 2020 ditunda akibat wabah corona


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah corona atau covid-19 berdampak parah pada penyelenggaraan MotoGP 2020.

Sampai saat ini belum ada tanggal pasti kapan ronde perdana MotoGP 2020 digelar.

Hal ini membuat keuangan tim dan pembalap MotoGP juga mengalami goncangan serius.

Bahkan ada tim MotoGP yang keuangannya terdampak sangat parah dan terancam bangkrut.

Dilansir dari Motorplus-online.com, Aprilia Gresini diisukan bangkrut karena krisis ekonomi akibat wabah corona.

Padahal, Aprilia Gresini sudah mendapat suntikan dana dari penyelenggara MotoGP, Dorna Sports.

Baca: MotoGP 2020 Ditunda karena Wabah Corona, Pembalap Ini Curhat Pendapatannya Berkurang Drastis

Baca: Murid Valentino Rossi Menangkan MotoGP Virtual Race 2, The Doctor Posisi Ketujuh

Hal itu disampaikan oleh CEO Aprilia Gresini, Massimo Rivola.

"Di situasi sekarang, kami belum melihat akhir dari terowongan gelap ini dan prediksinya cukup kritis," kata Massimo Rivola dikutip dari Paddock-GP.

"Akan menjadi kesalahan ketika cuma memikirkan performa motor," katanya.

"Kami harus berpikir soal situasi di dunia," kata Massimo.

CEO Aprilia Massimo Rivola
CEO Aprilia Massimo Rivola (Twitter.com/ApriliaOfficial)

CEO Aprilia Gresini itu membenarkan timnya akan semakin kekurangan orang.

"Benar bahwa kami semakin sedikit orang," dia mengungkapkan.

Selain itu, Rivola juga punya rencana lebih jauh lagi dibandingkan yang sudah diputuskan MotoGP.

Beberapa hari lalu, MotoGP resmi membekukan pengembangan motor sampai 2021.

Artinya, pembalap tidak akan memakai motor baru tahun depan karena tidak ada pengembangan agar biayanya bisa dihemat.

"Ada seribu cara melakukannya. Contohnya, kau bisa memakai satu motor saja per pembalap. Atau kau bisa membatasi kilometernya, karena biaya per kilometer cukup berpengaruh," kata dia.

"Misalnya dari tahun 2012 hanya ada satu motor saja per pembalap di World Superbike," kata dia.

Baca: Inilah 3 Kemenangan Terbaik Valentino Rossi di MotoGP, Salah Satunya Lawan Casey Stoner Musim 2008

Baca: Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Sebut MotoGP 2020 Bergantung pada Vaksin Corona

 Para pembalap MotoGP juga mengaku mengalami dampak finansial karena gaji mereka menurun.

 Salah satunya adalah pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mengaku gajinya dipotong.

"Tentu saja ekonomiku berubah, aku tahu betul itu dan yang pertama langsung memahaminya," kata Aleix dikutip dari Tuttomotoriweb.com.

Apalagi, tim Aprilia termasuk tidak memiliki sumber keuangan besar dan yang rentan terdampak krisis.

 

Aleix Espargaro mengetes Aprilia RS-GP versi 2020 di Sirkuit Sepang
Aleix Espargaro mengetes Aprilia RS-GP versi 2020 di Sirkuit Sepang (Instagram.com/aleixespargaro)

Namun, kakak Pol Espargaro ini tetap sabar meski mendapat pemotongan gaji karena melihat situasi Italia yang jadi markas Aprilia.

"Tidak masuk akal mengharapkan hal itu dari pabrikan ketika semua orang menderita sekarang, di samping itu aku adalah seorang pekerja yang dibayar karena balapan," dia menjelaskan.

Gaji yang didapat Aleix Espargaro berkurang banyak dibanding sebelumnya.

"Jika aku tak bisa mengendarai motor otomatis aku tak bisa mendapat uang seperti yang dialami mayoritas orang di dunia," katanya.

"Kenyataannya, gaji adalah yang kedua, di Italia malah menderita lebih lagi dibanding yang kita bayangkan, pabrikan sedang berada di dalam periode sangat sulit," kata Aleix.

Sementara itu, MotoGP 2020 masih belum jelas kapan dimulai.

Bos MotoGP alias CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengungkapkan kemungkinan skenario terburuk, yakni musim 2020 dibatalkan total.

Dilansir dari Crash.net, Ezpelata juga mengatakan kejuaraan dunia MotoGP bergantung pada vaksin virus corona.

Sayangnya, meski dalam keadaan darurat, para ilmuwan menyebut vaksin corona baru ada tahun depan.

Baca: Jika Wabah Covid-19 Belum Bisa Ditangani, Bos Dorna Sports Sebut MotoGP 2020 Bisa Dibatalkan Total

Baca: Bos LCR Honda Lucio Cecchinello Sebut Penundaan MotoGP Bisa Isi Kembali Tenaga Valentino Rossi

CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta
CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta (Gridoto.com/elpais.com)

Mengutip dari The Guardian, saat ini ada sekitar 35 perusahaan dan institusi akademik yang berlomba menciptakan vaksin corona.

Setidaknya, empat dari daftar tersebut sudah mengetesnya pada hewan.

Sementara itu, agar vaksin bisa disetujui, harus melewati tiga fase percobaan klinis terlebih dulu.

"Saya pikir, sampai kita punya vaksin untuk menghentikan penyebaran virus corona, akan sangat sulit atau mustahil menyelenggarakan grand prix atau acara besar lainnya," kata Ezpelata dikutip dari Crash.net.

Ezpeleta mengatakan bahwa jika pun kondisi sedikit normal kembali, pelarangan travel akan tetap ada di semua negara.

"Jadi tidak memungkinkan banyak orang melihat pertandingan sepak bola atau menonton balap MotoGP," dia menambahkan.

Pria Italia itu juga tidak begitu yakin Dorna bisa menyelenggarakan MotoGP 2020.

Baca: Legenda Ducati Ini Minta Aturan di MotoGP Diubah Agar Valentino Rossi Bisa Membalap sampai Tua

Baca: MotoGP Ditunda karena Wabah Covid-19, Dorna Beri Bantuan Dana pada 6 Tim Satelit untuk Bayar Kru

Namun, Ezpeleta menegaskan bahwa jika ada sejumlah kecil ronde yang memungkinkan, maka ronde tersebut tetap akan digelar.

Dalam peraturan, agar sebuah musim MotoGP dianggap sah, maka harus ada minimal 13 ronde.

"Apabila kita hanya punya sedikit ronde, saya tidak khawatir. Kita tetap dapat memilih menyelenggarakan kejuaraan dunia," katanya.

"Terus terang, jika kita punya kesempatan mengulang kejuaraan dunia ini, kita akan melakukannya. Tidak penting berapa jumlah ronde," dia mengungkapkan.

Menurut Ezpeleta, MotoGP masih punya waktu lebih dari lima bulan sampai September.

Para pembalap MotoGP melakukan berbagai kegiatan lain untuk mengisi jeda MotoGP, misal rider Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo menggunakan waktu luangnya untuk memasak
Para pembalap MotoGP melakukan berbagai kegiatan lain untuk mengisi jeda MotoGP, misal rider Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo menggunakan waktu luangnya untuk memasak (MotoGP)

Jika musim dimulai pada September mendatang, masih bisa diselenggarakan lebih dari empat atau lima ronde.

Kalender juga dapat diubah, misal menggelar beberapa ronde di Eropa kemudian lanjut ke Asia jika pembatasan travel sudah melonggar.

"Semua tergantung pada perkembangan situasi di seluruh dunia. Ketika sudah melihat lampu hijau, kita segera bereaksi. Kita akan menggelar ronde yang dapat kita selenggarakan musim ini," kata dia.

Ezpeleta menyebut bahwa aspek keamanan dan kesehatan setiap orang terlibat sangat penting.

Jika seseorang terinfeksi ketika menonton MotoGP, maka kejuaraan tersebut bisa dicela selamanya.

Baca: Motor MotoGP 4-Tak: Mengenal Sejarah Honda RC213V, Yamaha YZR-M1, dan Ducati Desmosedici GP

Baca: Ducati Bakal Tolak Jorge Lorenzo Seandainya Minta Kembali untuk MotoGP 2021

Namun, seandainya musim 2020 benar-benar dibatalkan, Ezpeleta mengatakan kejuaraan ini akan tetap bertahan.

Dorna akan tetap menyiapkan MotoGP 2021 sebaik-baiknya.

Sebagian artikel telah tayang di Motorplus-online dengan judul "Wah Gawat, Tim MotoGP Ini Diambang Bangkrut Gegara Virus Corona, Sampai Rela Lakukan Ini Biar Selamat"

(Motorplus-online.com/Galih Setiadi/Reyhan Firdaus/TribunnewsWiki/Febri)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved