Di Ambang Kebangkrutan karena Wabah Covid-19, Presiden Iran Terpaksa Pinjam Uang IMF Rp 81 Triliun

Presiden Iran, Hassan Rouhani mendesak pinjaman Dana Moneter International (IMF) sebanyak 5 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 81 triliun.


zoom-inlihat foto
presiden-iran-hassan-rouhani.jpg
Al Jazeera
Presiden Iran Hassan Rouhani


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Iran kini sedang berada di ambang kebangkrutan karena wabah virus corona.

Laporan tersebut menyatakan bahwa negara tersebut sedang terdesak hingga mengalami situasi yang sulit.

Seperti dilansir oleh Daily Express, dalam dua hari ini, Presiden Hassan Rouhani mendesak lebih keras untuk pinjaman Dana Moneter International (IMF).

Dia menyatakan diri untuk meminjam dana sebanyak 5 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 81 triliun.

Permintaan ini merupakan yang pertama kalinya sejak pendirian Republik Islam sejak 1979.

Baca: Kelabakan Hadapi Virus Corona, Iran Tuding Amerika Ciptakan Covid-19, Sebut AS Musuh Menyeramkan

Baca: Setelah Mekkah, Kini Makam Suci Imam Reza Iran Ditutup dari Aktivitas Ziarah, Dampak Corona

Iran sendiri kini sedang babak belur akibat pandemi Covid-19.

Iran menjadi negara terburuk dengan kasus Covid-19 setelah Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan China.

Negara itu hanya mendapatkan sejumlah kecil bantuan dari negara tetangganya yang lebih kaya daripada Iran.

Tetapi keruntuhan Iran berawal dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS, membuat jatuhnya harga minyak di Iran.

Kini situasinya semakin parah dengan munculnya virus corona yang merajalela di Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani
Presiden Iran Hassan Rouhani (SputnikNews)

Presiden Rouhani hanya bisa mendesak IMF untuk memberikan bantuan pada mereka dalam bentuk dana pinjaman.

"Saya mendesak organisasi internasional, IMF untuk memenuhi tugas mereka, kamu juga anggota IMF," katanya.

"Seharusnya tidak ada diskriminasi dalam memberikan pinjaman," imbuhnya.

Dia juga menambahkan bahwa diskriminasi tidak bisa terima olehnya.

Wabah virus corona memang semakin merusak Iran yang sudah terpukul sejak dilayangkannya sanksi ekonomi oleh AS tahun 2018.

Baca: Virus Corona Meluas, Sejumlah Negara Ganti Jabat Tangan dengan Cara Ini, Iran Saling Sentuhkan Kaki

Washington keluar dari kesepakatan nuklir dan menjatuhkan sanksi ekonomi untuk mengekang Iran.

Untuk mengurangi beberapa tekanan ekonomi Iran, mereka telah menunda pajak bisnis dan pembayaran pinjaman hingga Mei.

Sekitar 3 juta penduduk Iran berpenghasila rendah tanpa pekerjaan juga akan mendapatkan bantuan.

Tetapi kas negara itu sangat terpukul oleh pengekangan AS pada penjualan minyak dan ekspor lainnya juga menurun.

Sebuah gambar selebaran yang diperoleh dari kepresidenan Iran menunjukkan wakil menteri kesehatan Iran Iraj Harirchi (kiri) berdiri di sebelah juru bicara pemerintah Republik Islam Ali Rabiei selama konferensi pers di Teheran pada 24 Februari 2020. Wakil menteri kesehatan Iran mengonfirmasi pada 25 Februari, bahwa dia dinyatakan positif mengidap coronavirus baru, di tengah wabah besar di republik Islam itu. Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers di Teheran dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei.
Presidensi Iran / AFP
Sebuah gambar selebaran yang diperoleh dari kepresidenan Iran menunjukkan wakil menteri kesehatan Iran Iraj Harirchi (kiri) berdiri di sebelah juru bicara pemerintah Republik Islam Ali Rabiei selama konferensi pers di Teheran pada 24 Februari 2020. Wakil menteri kesehatan Iran mengonfirmasi pada 25 Februari, bahwa dia dinyatakan positif mengidap coronavirus baru, di tengah wabah besar di republik Islam itu. Harirchi sesekali batuk dan tampak berkeringat saat konferensi pers di Teheran dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei. Presidensi Iran / AFP (Presidensi Iran / AFP)

Iran juga menutup semua perbatasan dan menutup semua akses dagang sejak wabah itu melanda negara minyak itu.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved