Secara rutin, ia dibantu oleh tim relawan, tapi wabah ini memberi pukulan keras terhadap kesehatan mentalnya.
"Suasana hati saya lesu, dan ini terus memburuk.
Saya tak bisa tidur belakangan ini".
"Dokter memberi saya obat anti-depresan, tapi saya tak tahu apa yang harus saya lakukan kalau-kalau apotik tutup".
Para tunawisma memiliki risiko lebih terpapar virus, dan banyak dari mereka punya penyakit sebelumnya.
Baca: Saran Dewan Guru Besar FKUI untuk Pemerintah, Lakukan Local Lockdown Daerah Terjangkit Covid-19
Baca: BREAKING NEWS: Gunung Merapi Erupsi, Asap Tebal Kembali Muncul Siang Ini
Kalpana Sabapathy, seorang dokter dan ahli penyakit menular, mengatakan malnutrisi mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh.
Banyak yang punya "kerentanan yang membuat mereka cepat dewasa sebelum waktunya," katanya.
Beberapa lagi punya HIV dan tuberculosis.
Selain itu, pemakaian obat-obatan dan alkohol bisa memperburuk.
Menteri Perumahan Komunitas dan Pemerintah, Lokal Robert Jenrick, mengumumkan dana darurat sebesar £3,2 juta untuk membantu pemerintah daerah menyediakan akomodasi dan layanan kepada tuna wisma yang perlu melakukan isolasi mandiri.
"Kesehatan masyarakat dan melindungi orang yang paling rentan dari virus corona adalah prioritas utama pemerintahan ini," katanya.
Langkah ini disambut baik oleh Asosiasi Pemerintahan Daerah yang mewakili dewan kota di Inggris dan Wales.
Namun tetap ada seruan agar pemerintah bertindak lebih jauh.
Sebuah organisasi nonpemerintah yang mengelola rumah singgah bagi tuna wisma di Inggris Raya menyatakan bahwa akomodasi seperti ini sudah menjadi "cawan petri" untuk penyebaran virus.
Direktur Kebijakan di Centrepoint, Balbir Chatrik, mengatakan harus lebih banyak tes untuk mereka yang tinggal di sana, terutama karena mereka menggunakan kamar mandi dan dapur yang sama.
LSM ini juga mensubsidi pekerjaan di rumah singgah dan Chatrik mengatakan pemasukan mereka sudah turun sejak wabah karena pengumpulan dana mereka juga menurun.
Kini ia "sangat khawatir" akan dampak semua ini pada rumah singgah yang dikelola lembaganya.
Ia menambahkan bahwa ia juga mendengar kabar tuna wisma yang tak bisa mengakses bantuan.
Lembaganya sedang menyelidiki apa yang terjadi, tapi telepon mereka tak mendapat jawaban.
Memakai hotel-hotel yang kosong