“Pasien yang meninggal di rumah sakit yang menangani virus corona dihitung sebagai pasien meninggal karena virus corona itu sendiri,” tuturnya.
Ricciardi menuturkan bahwa berdasarkan reevaluasi yang dilakukan oleh National Institute of Health, hanya 12 persen dari total pasien yang meninggal karena virus corona.
“Sementara 88 persen pasien memiliki setidaknya satu penyakit bawaan. Banyak yang memiliki dua atau tiga,” tambahnya.
Baca: Update Pasien Virus Corona 23 Maret 2020: Total 335.997 Kasus, 98.330 Sembuh,14.641 Orang Meninggal
Baca: Pandemi Corona Tak Kunjung Reda, Liga Italia Terancam Mundur Lagi atau Dibatalkan
Skeptisisme terhadap Data
Para ilmuwan lainnya juga memiliki skeptisisme terhadap data kematian di Italia.
Martin McKee, Profesor of European Public Health di London School of Hygiene and Tropical Medicine, menyebutkan bahwa negara tersebut belum memiliki perhitungan terhadap gejala ringan virus corona.
Jika lebih banyak tes dilakukan kepada orang yang asimptomatik (tidak menunjukkan gejala), maka angka kematian dirasa akan menurun.
“Terlalu dini untuk membandingkan Italia dengan negara-negara lain di Eropa. Kita tidak tahu berapa banyak orang asimptomatik yang menyebarkan virusnya,” tambah ia.
Ilmuwan lain memiliki pemikiran adanya faktor lain terkait tingginya angka kematian akibat virus corona di Italia.
Faktor ini termasuk angka yang tinggi terhadap konsumsi rokok dan polusi udara.
Hal tersebut berdasarkan data bahwa mayoritas pasien yang meninggal berasal dari wilayah Lombardy bagian utara, yang memiliki kualitas udara cukup buruk dibandingkan wilayah lainnya.
Dr Mike Ryan selaku Health Emergencies Programme Executive Director dari WHO menyebutkan bahwa para dokter di Italia kewalahan menangani pasien sebanyak itu.
“Dokter di Italia tidak hanya melayani satu atau dua pasien, melainkan sampai 1.200 pasien,” tuturnya.
Kondisi ini diperburuk karena banyak petugas medis yang terinfeksi dan harus mengisolasi diri.
Sebanyak 2.000 petugas medis di Italia terinfeksi virus corona sejauh ini.
“Dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Eropa, Italia memiliki jumlah ventilator dan petugas medis yang sangat sedikit,” tuturnya.
Baca: Kini Jadi Harapan Dunia, Inilah 3 Langkah Strategis yang Dilakukan China untuk Atasi Virus Corona
Baca: Rahasia Sederhana Vietnam Sembuhkan Seluruh Pasien Virus Corona, Bisa Diterapkan di Indonesia
(Kompas.om/Sri Anindiati Nursastri)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Farid)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Banyak Pasien Covid-19 Meninggal di Italia?"