WHO Imbau Hindari Konsumsi Ibuprofen untuk Gejala Covid-19, Dapat Memperburuk Efek Virus Corona

WHO merekomendasikan parasetamol alih-alih ibuprofen untuk orang yang mengalami gejala virus corona atau Covid-19.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-ibuprofen.jpg
hellosehat
Ibuprofen adalah obat yang masuk ke dalam jenis obat anti inflamasi non-steroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Obat ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri, demam, dan inflamasi.(hellosehat)


TRIBUNNRWSWIKI.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan agar orang yang menderita gejala Covid-19 atau virus corona menghindari penggunaan ibuprofen, Selasa (17/3/2020).

Peringatan ini awalnya dikatakan oleh Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran bahwa obat antiinflamasi justru dapat memperburuk efek virus corona.

Dikutip dari New York Times pada Rabu (18/3/2020), Oliver Veran telah mengeluarkan peringatan terus-menerus tentang obat penghilang rasa sakit yang dikonsumsi oleh orang yang sakit atau memiliki gejala coronavirus.

Baca: Dokter Umur 80, Handoko Gunawan Kini Masuk ICU, Sempat Viral karena Tangani Pasien Positif Corona

Baca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 19 Maret 2020, Virgo Jangan Lengah, Sagittarius Atur Amarahmu

“Jauhi obat-obatan seperti ibuprofen dan aspirin. Gunakan acetaminophen sebagai gantinya,” tulis Olivier Véran dalam kicauan Twitter pada hari Sabtu (15/3/2020).

Ia mengatakan, obat anti-inflamasi nonsteroid seperti ibuprofen memperburuk gejala penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.

Baca: Idris Elba Sempat Berpose Bersama Sophie Grégoire Trudeau Sebelum Keduanya Positif COVID-19

Baca: FAKTA Rumah Sakit Rujukan Pasien Virus Corona: Ruang Isolasi Ukuran 3x4 meter Berisi 6 orang, Layak?

Peringatan ini diikuti oleh sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal medis The Lancet.

Dalam jurnal tersebut dikatakan suatu enzim yang dikuatkan oleh obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat memfasilitasi dan memperburuk infeksi Covid-19.

Dikutip dari Straits Times, juru bicara WHO Chrstian Lindmeier mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa pakar badan kesehatan PBB sedang “menyelidiki hal ini untuk memberikan panduan lebih lanjut.”

Baca: Eks Bos AC Milan, Silvio Berlusconi Donasi 10 Juta Euro Atasi Wabah Corona di Italia

Baca: Paul Rudd

Ilmuan akhirnya mengungkap alasan pengembangan vaksin untuk virus corona sangat lambat, WHO: perlu waktu 18 bulan.
Ilmuan akhirnya mengungkap alasan pengembangan vaksin untuk virus corona sangat lambat, WHO: perlu waktu 18 bulan. (YouTube WGBH News)

Di samping itu, WHO merekomendasikan parasetamol alih-alih ibuprofen untuk orang yang mengalami gejala virus corona.

“Sementara itu, kami merekomendasikan penggunaan parasetamol, dan jangan menggunakan ibuprofen sebagai pengobatan sendiri. Itu penting,” katanya.

Chrstian Lindmeier menambahkan, ibuprofen boleh dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter.

Baca: Sinopsis Film Tekken 2 : Kazuyas Revenge, Aksi Pembalasan Dendam Kazuya, di TransTV Pukul 23:00 WIB

Baca: BLACKPINK Ternyata Hanya Memiliki Staf Perempuan di Sekitarnya, Wajah Member Jadi Biang Keladi

Ibuprofen adalah obat yang masuk ke dalam jenis obat anti inflamasi non-steroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Obat ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri, demam, dan inflamasi.(hellosehat)
Ibuprofen adalah obat yang masuk ke dalam jenis obat anti inflamasi non-steroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Obat ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri, demam, dan inflamasi.(hellosehat) (hellosehat)

”Jika ibuprofen telah diresepkan oleh para profesional kesehatan, maka, tentu saja, itu terserah mereka,” jelasnya.

Komentarnya muncul setelah Veran mengirim tweet yang memperingatkan bahwa penggunaan ibuprofen dan obat antiinflamasi serupa bisa menjadi “faktor yang memperburuk” pada infeksi Covid-19.

"Dalam kasus demam, minum parasetamol," tulisnya.

Menteri Prancis menekankan bahwa pasien yang sudah dirawat dengan obat antiinflamasi seperti ibuprofen harus meminta nasihat dari dokter mereka.

Baca: Update 49 TKA China yang Masuk Kendari, Sempat Dikarantina di Bangkok, Kapolda Sultra Minta Maaf

Baca: Serial Televisi - Living with Yourself (2019)

Ilustrasi Paracetamol dan Ibuprofen
Ilustrasi Paracetamol dan Ibuprofen.(hufa.co.id/PetCoach)

Parasetamol harus diminum dengan ketat sesuai dosis yang disarankan, karena terlalu banyak dapat merusak hati.

Pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi sekitar 190.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 7.800.

Virus corona menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang, tetapi dapat menyebabkan pneumonia akut.

Dalam beberapa kasus orang yang memiliki penyakit parah, virus corona yang diderita dapat menyebabkan komplikasi.

Baca: Tegaskan Pemerintah Siap Tangani Covid-19, Wapres Maruf Amin Ingatkan Soal Social Distancing

Baca: Beredar Rumor Ada Rumah Sakit yang Tolak Rawat Pasien Covid-19, Begini Tanggapan Pemerintah

Ilustrasi penanganan pasien positif virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi penanganan pasien positif virus corona atau Covid-19. (SCMP/Xinhua)

Bahkan sebelum virus corona ditetapkan sebagai pandemi, pihak berwenang Prancis membunyikan alarm atas "komplikasi menular" yang serius terkait dengan penggunaan ibuprofen.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved