TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona hingga 18 Maret 2020 mencapai 8131 orang.
Jumlah ini sejalan dengan ikut meningkatnya pasien yang sembuh yang mencapai 81.775.
Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang tembus angka 201.634 di seluruh dunia.
Laporan data dari South China Morning Post dan John Hopkins University, dilansir Sky News, Rabu (18/3/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 118 negara.
Baca: Tambah 55, Kasus Corona di Indonesia Jadi 227, 11 Sembuh dan 19 Meninggal, Ini Sebaran Wilayahnya
Uji Coba Vaksin
Uji coba vaksin virus corona telah dimulai di Amerika Serikat.
Percobaan dilakukan terhadap peserta pertama yang akan disuntik vaksin dengan dosis tertentu, pada Senin (16/3/2020).
Uji coba yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional / The National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat berlangsung di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, AS.
Pejabat NIH, Dr Anthony Fauci menyebut bahwa validasi vaksin akan membutuhkan waktu satu tahun lebih, dilansir AP, Senin (16/3/2020).
Baca: ‘Perlombaan Global’ Ciptakan Vaksin Corona: China Kembangkan 9 Vaksin, AS Siap Uji Coba
Tujuan Pengujian
Vaksin virus corona ini dilaporkan tak akan mengandung virus baru.
Pengujian akan dilakukan terhadap 45 sukarelawan muda yang sehat.
Vaksin yang dikembangkan oleh NIH dan Moderna Inc ini akan disuntikkan kepada pasien dengan dosis yang berbeda.
Uji coba ini dimaksudkan untuk melihat efek samping dari vaksin kepada pasien dan menemukan tahap yang lebih besar.
Namun demikian, hasil penelitian ini masih membutuhkan perbandingan dari penelitian lain di seluruh dunia untuk mengetahui apakah vaksin dapat melindungi atau justru membahayakan pasien.
Baca: Jaga Stok di Tengah Wabah Virus Corona, Satgas Pangan Polri Batasi Pembelian 4 Bahan Pokok Ini
Penelitian
Sampai saat ini, banyak kelompok peneliti yang berlomba untuk untuk membuat vaksin virus corona atau COVID-19.
Para peneliti dari seluruh dunia ini bersaing untuk membuat vaksin untuk virus yang telah menyebar ke lebih dari 118 negara ini.
Fokus penelitian di Seattle ini adalah untuk mengembangkan teknologi baru dari vaksin yang pengobatannya lebih cepat dari cara tradisional.
Sejumlah peneliti dilaporkan telah membuat vaksin sementara yang mampu melindungi pasien hanya dalam jangka waktu satu hingga dua bulan.