"Untuk membuat teh tarik, bahan-bahan yang digunakan sama dengan teh tarik pada umumnya, seperti susu serbuk, susu kental manis, kemudian dicampur dengan serbuk daun kelor," kata Kuni saat ditemui baru-baru ini, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan
Baca: Masker N95
Kuni bersama teman-temannya memilih daun kelor sebagai bahan makanan dan minuman karena sangat mudah didapatkan.
Selama ini daun kelor oleh kebanyakan orang hanya dimanfaatkan untuk membuat sayur bening.
Siswi lainnya, Yumna Fitriani, memilih daun kelor sebagai bahan pembuatan kue kering.
Pembuatannya pun sederhana, bahan-bahan kue kering dicampur menggunakan serbuk daun kelor dan dioven selama 30 menit.
"Saya buat moringa cookies namanya. Bahan-bahannya ada margarin, gula halus, dimixer dulu, kemudian masukkan keju sama serbuk daun kelor. Dimixer lagi, ditambah santan dan tepung tapioka," ujar Yumna.
Sementara itu, Kepala SMK HKTI 1 Purwareja Klampok Nanang Kosim mengatakan, inovasi tersebut didasari atas merebaknya virus corona yang terjadi akhir-akhir ini.
"Kami berpikir bagaimana membuat produk yang dapat menangkal virus tersebut. Intinya sebenarnya untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga virus tersebut tidak bisa masuk ke dalam tubuh kita," jelas Nanang.
Nanang mengatakan, berdasarkan penelitian para ahli daun kelor telah teruji khasiatnya.
"Sudah banyak penelitian mengenai daun kelor, kami hanya meneruskan karena khasiatnya sudah teruji untuk meningkatkan daya tahan tubuh," kata Nanang.
Menkes: Tak Ada yang Lebih Hebat Tangkal Virus Corona, Kecuali Imunitas Tubuh
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kembali meminta masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.
Menurut dia, tak ada yang lebih ampuh untuk menangkal virus corona selain imunitas tubuh yang kuat.
"Tidak ada di dunia ini yang lebih hebat (menangkal virus corona), lebih bagus, kecuali imunitas tubuh kita sendiri," kata Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Terawan mengatakan, untuk menjaga imunitas tubuh, seseorang harus dipastikan mendapat asupan makan yang cukup.
Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat.
Selain itu, masyarakat juga diminta tak cemas karena kecemasan justru dapat menyebabkan imunitas tubuh menjadi turun.
"Hati, pikiran kita namanya psikoneuroimunologis. Kalau kita mendapatkan persepsi hal-hal yang salah terus, membuat kita khawatir, cemas, ya imunitas tubuh kita ikut turun," ujar Terawan.
Terawan juga mengingatkan bagi mereka yang sehat untuk tak perlu mengenakan masker.
Sebagaimana ketentuan World Health Organization (WHO), masker hanya diperuntukkan bagi orang yang sakit.