Hal tersebut diungkapkan oleh Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona.
Baca: Denmark & Irlandia Lakukan Lockdown, Berikut Negara yang Menutup Wilayahnya Guna Cegah Virus Corona
Baca: Daftar Kecamatan di DKI Jakarta yang Positif Terpapar Virus Corona, Anies: Hampir Semua Kecamatan
"Kalau di-lockdown, malah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi naik dengan cepat," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com.
Yuri mencontohkan lockdown pada kapal pesiar Diamond Princess.
Kapal itu merupakan salah satu lokasi awal penemuan virus corona dalam jumlah besar di luar China.
Rupanya, cara lockdown dinilai kurang ampuh dalam mencegah penularan virus corona di antara manusia di dalam kapal.
"Begitu di-lockdown (karantina di dalam kapal), (jumlah positif Covid-19) naik angkanya. Ya karena orang tidak ke mana-mana, di situ," lanjut Yuri.
Yuri pun memastikan bahwa Indonsia tidak akan mengambil kebijakan lockdown wilayah yang ditemukan kasus Covid-19.
"Lockdown itu supaya tidak ada pergerakan orang sakit keluar atau orang sakit masuk ke dalam. Kita tidak akan memakai opsi lockdown," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah negara melakukan tindakan lockdownuntuk menghentikan laju wabah virus corona.
Negara yang melakukan lockdown di antaranya Italia, Denmark, Filipina, dan Irlandia.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (Tribunnews/Kompas.com)