TRIBUNEWSWIKI.COM – Virus corona telah melanda ratusan negara di berbagai belahan dunia.
Bahkan Indonesia yang awalnya negatif corona kini terdapat 25 pasien yang positif Covid-19.
Merebaknya wabah virus corona membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 dikategorikan sebagai pandemi global.
Pernyataan tersebut diumumkan oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020).
Tedros menjelaskan virus corona sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000.
Dikutip dari Kompas.com, Tedros menjelaskan virus corona sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000.
Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, terdapat 4.373 korban meninggal, dengan 66.239 lainnya dinyatakan sembuh.
Tedros pun menyoroti kasus virus corona yang terjadi di luar negara asal wabah, China.
Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Dinyatakan Positif Terjangkit Virus Corona
Covid-19 ini justru meningkal 13 kali lipat dengan jumlah negara yang terinfeksi meningkat tiga kali lipat.
Dia menuturkan, peningkatan signifikan virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut terjdi dalam kurn waktu dua pekan.
"Dalam beberapa hari atau pekan mendatang, kita akan melihat peningkatan jumlah kasus, kematian, hingga negara terinfeksi yang jauh lebih tinggi," katanya.
Dia mengatakan, sejumlah negara sudah menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk menekan dan mengontrol penyebaran corona.
Baca: Tumbuh Subur di Jawa Barat, Tanaman Kina Berpotensi Jadi Bahan Obat Penyembuh Virus Corona
Dikutip dari New York Times, Menurut WHO, epidemi didefinisikan sebagai wabah penyakit regional yang menyebar secara tak terduga.
Sementara pada 2010, WHO mendefinisikan pandemi sebagai “penyebaran penyakit baru di seluruh dunia” yang memengaruhi banyak orang.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan itu adalah "epidemi yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang."
Pandemi terakhir yang dinyatakan oleh WHO adalah pada tahun 2009, untuk jenis baru influenza H1N1.
Baca: Demam Berdarah Merebak Bersamaan dengan Virus Corona, Para Ahli Khawatir Kesalahan Diagnosa
Sampai sekarang, WHO telah menghindari penggunaan istilah ini.
Karena takut orang akan berpikir wabah itu tidak dapat dihentikan dan negara-negara akan menyerah untuk mencoba menahannya.
"Pandemi bukanlah kata yang digunakan dengan ringan atau sembrono," kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala WHO, pada konferensi pers di Jenewa.
"Kita tidak bisa mengatakan ini cukup keras atau cukup jelas atau cukup sering," tambahnya.