Dilanda Gempa 5 Magnitudo, Sukabumi Waspada Ancaman Bencana dari Sesar Citarik dan Megathrust

Dilanda gempa 5 Magnitudo pada Selasa (10/3/2020), Sukabumi terancam bencana besar akibat Sesar Citarik dan gempa megathrust.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-bencana-tsunami.jpg
Elitereaders.com
Ilustrasi tsunami. Dilanda gempa 5 Magnitudo pada Selasa (10/3/2020), Sukabumi terancam bencana besar akibat Sesar Citarik dan gempa megathrust.


Hal tersebut lantaran pada umumnya korban gempa banyak ditemukan karena tertimpa bangunan yang roboh.

“Membuat bangunan rumah tembok asal bangun tanpa besi tulangan atau dengan besi tulangan dengan kualitas yang tidak standar justru akan menjadikan penghuninya sebagai korban jika terjadi gempa,” imbuh Daryono.

Isu gempa megathrust dan pentingnya mitigasi bencana

Pemutakhiran segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017
Pemutakhiran segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017 (Kompas.com)

Isu mengenai zona megathrust yang berpotensi memicu gempa dan tsunami di Sukabumi kembali muncul seusai gempa yang terjadi pada Selasa (10/3/2020).

Melalui akun Instagram resmi @infobmkg, BMKG pernah menjelaskan mengenai potensi gempa bumi tersebut.

BMKG menjelaskan, wilayah pesisir Sukabumi secara tektonik memang berhadapan dengan zona megathrust Samudra Hindia.

Megathrust merupakan zona subduksi lempeng aktif dengan aktivitas kegempaan yang tinggi.

Berdasarkan catatan sejarah, wilayah selatan Jawa Barat dan Banten sudah beberapa kali terjadi gempa kuat.

"Seperti pada 22 Januari 1780 (M=8.5), 27 Februari 1903 (M=8.1), dan 17 Juli 2006 (M=7.8)," tulis @infobmkg, dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya itu BMKG telah melakukan kajian terkait potensi gempa tersebut pada tahun 2011 dan  ditemukan adanya potensi gempa hingga berkekuatan 8,7 Magnitudo.

Berkaca dari potensi gempa tersebut, BMKG mengingatkan bahwa kajian potensi bahaya sangat penting dilakukan untuk tujuan mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

"(Kajian potensi bahaya itu) bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan agar pemerintah daerah segera menyiapkan upaya mitigasinya secara tepat, baik mitigasi struktural (teknis) maupun kultural (non teknis)," tulisnya.

BMKG juga telah melakukan pemodelan peta tingkat guncangan gempa atau shakemap dengan skenario gempa 8,7 Magnitudo.

Pemodelan tersebut menunjukkan dampak gempa di Sukabumi dapat mencapai skala intensitas VIII-IX MMI.

Dengan skala MMI yang demikian tinggi, gempa dapat merusak bangunan cukup parah.

Tak hanya itu, gempa 8,7 Magnitudo tersebut diprakirakan memiliki potensi tsunami yang akan menerjang wilayah Sukabumi dengan ketinggian lebih dari 3 meter.

Meski demikian BMKG menegaskan jika hasil kajian tersebut bukan merupakan prediksi yang akurat.

"Namun demikian, satu hal penting yang harus dipahami oleh masyarakat bahwa besarnya magnitudo M=8,7 tersebut di atas adalah potensi hasil kajian dan bukan prediksi," tulis BMKG.

BMKG menekankan, kajian ilmiah memang mampu menentukan potensi magnitudo di zona megathrust.

Namun hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved