Hati-hati, Jangan Asal Beri Ponsel untuk Si Kecil, Anda Akan Menyesal Seperti Pria Thailand Ini!

Awas, jangan asal memberikan ponsel untuk si kecil, atau anda akan menyesal seperti pria Thailand ini.


zoom-inlihat foto
jangan-asal-memberikan-ponsel-untuk-si-kecil.jpg
facebook via tribunstyle
Awas, jangan asal memberikan ponsel untuk si kecil, atau anda akan menyesal seperti pria Thailand ini.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jangan asal memberikan ponsel untuk si kecil, atau anda akan menyesal seperti pria Thailand ini.

Memberikan ponsel untuk anak-anak ternyata bukanlah pilihan bijak bagi para orang tua.

Apalagi jika buah hati tersebut maish berusia balita.

Pemberian gadget pada anak-anak justru bisa membuat mereka celaka.

Anak balita cenderung lebih mudah kecanduan gadget.

Sehingga hal tersebut berisikio membuat mata mereka menjadi rusak.

Hal tersebut dialami oleh pria asal Bangkok, Thailand.

Ia merupakan seorang ayah yang memiliki anak sakit lantaran efek negatif dari gadget.

Baca: Tidur Pakai Headset Ponsel yang Terhubung Soket, Pria Ini Tewas Kesetrum, Polisi: Ini Peringatan!

Baca: Meletakkan Ponsel di Samping Tempat Tidur Ternyata Sangat Berbahaya, Ini 6 Efek Buruk Bagi Kesehatan

Pria tersebut menceritakan kisahnya melalui media sosial Facebook.

Pria pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan pengalamannya melalui sebuah unggahan.

Dachar memiliki seorang putri yang kini berusia 4 tahun.

Dachar menyadari bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar pada sang putri.

Sejak usia putrinya 2 tahun, Dachar sudah mengenalkannya pada gadget, terutama ponsel dan iPad.

Pola asuh itu nyatanya membuat putri Dachar kecanduan gadget.

Tiap kali tak diizinkan bermain ponsel, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit.

Karena tak tahan, Dachar akhirnya selalu memberikan ponsel setiap putrinya mulai rewel.

Hal itu dilakukannya agar putrinya kembali tenang dan diam hingga tak mengganggu aktivitas Dachar.

Dulu, kebiasaan itu terasa mudah saja dilakukan.

Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar begitu menyesal.

Gadis kecil itu divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau mata juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.

Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.

Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.

Jika diteruskan mata anak tersebut akan menjadi buta.

Ilustrasi Anak Main Gadget
Ilustrasi Anak Main Gadget (Istimewa/Tribun Pontianak)

Mata Malas

Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga mata juling.

Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.

Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.

Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan mata juling atau mata yang tidak searah.

Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.

Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.

Baca: Kisah Ibu Nikah Serentak dengan 3 Anak Gadisnya di Ciamis, Resepsi Digelar di Lapangan Bola

Baca: Viral Video Guru Merangkak Keliling Kelas Disuruh Orang Tua Murid Karena Tak Terima Anaknya Dihukum

Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.

Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.

Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.

Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.

Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.

Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.

Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting.

Orang Tua mendampingi anaknya bermain Gadget di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Perlunya pengawasan orang tua saat bermain gadget agar si anak tidak membuka situs yang tidak semestinya.
Orang Tua mendampingi anaknya bermain Gadget di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Perlunya pengawasan orang tua saat bermain gadget agar si anak tidak membuka situs yang tidak semestinya. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Berikut 5 cara mengatasi kecanduan gadget pada anak dirangkum oleh TribunStyle.com:

1. Mengurangi secara bertahap

Kecanduan smartphone terjadi karena penggunaannya yang berlebihan.

Cobalah untuk mengurangi penggunaannya dengan cara hanya membukanya ketika ada pesan masuk saja.

Anda juga bisa tidak menggunakan smartphone dalam rentang waktu beberapa jam.

2. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan smartphone

Cara mengatasi kecanduan yang kedua adalah dengan mencari kegiatan lain yang tidak melibatkan penggunaan smartphone.

Jika anda menganggap bahwa semua kegiatan membutuhan smartphone, itulah tanda bahwa anda sudah kecanduan.

Aturan larangan bermain ponsel sambil berjalan tidak sebanyak larangan bermain ponsel sambil mengemudi kendaraan
Aturan larangan bermain ponsel sambil berjalan tidak sebanyak larangan bermain ponsel sambil mengemudi kendaraan ((https://www.2oceansvibe.com))

3. Kumpulkan smartphone saat berkumpul

Hindarilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Hargai setiap momen berkumpul bersama, dengan cara mengumpulkan semua smartphone.

Dengan begitu momen anda tidak akan terganggu dan kecanduan pada smartphone akan sedikit berkurang.

4. Membuang aplikasi yang membuat ketagihan

Tak jarang mereka yang kencanduan smartphone karena adanya peran aplikasi.

Buang atau hapuslah aplikasi itu agar tidak membuat anda menajdi terus menerus ketagihan untuk membukanya.

Biasanya ini terjadi mereka para gamers.

5. Mengurangi notifikasi

Cara terakhir adalah dengan mengurangi notifikasi terhadap pesan yang masuk.

Semakin banyak notifikasi yang muncul, akan semakin membuat anda tertarik kembali menggunakan smartphone.

Cobalah untuk mengatur notikasi pada smartphone anda agar hanya memunculkan hal-hal yang benar-benar penting saja.

Baca: Cek Kepribadian Berdasarkan Cara Memegang Ponsel Berikut Ini, Kalian Masuk Tim Satu Atau Dua Tangan?

Baca: 10 Cara Menghemat Baterai Ponsel agar Tak Cepat Habis

(TribunStyle.com/Galuh Palupi)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved