Kemajuan dalam mengatasi wabah virus corona
Di Beijing, Zheng Zhongwei, Direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan China bergerak maju untuk mengembangkan vaksin untuk virus corona, yang telah membuat lebih dari 90.000 orang sakit dan menewaskan lebih dari 3.000 di seluruh dunia.
“Berbagai pendekatan kami (untuk vaksin) terus berkembang dan kami mengikuti hukum dan peraturan nasional (dalam pengembangan kami),” kata Zheng.
"Menurut perkiraan kami, kami berharap pada bulan April beberapa vaksin (yang sedang dikembangkan) akan memasuki penelitian klinis atau akan digunakan dalam situasi darurat," lanjutnya.
Di bawah peraturan nasional, vaksin yang dikembangkan untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat yang utama dapat dikerahkan untuk penggunaan mendesak dalam kondisi tertentu.
Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali
Baca: Ilmuwan China Mengidentifikasi Dua Jenis Virus Corona, Mengindikasikan Covid-19 Telah Bermutasi
Di Wuhan, Ding Xiangyang, wakil sekretaris jenderal Dewan Negara, mengatakan dia yakin bahwa langkah-langkah pengendalian akan segera berakhir tetapi dia berhenti memberikan kapan waktu itu akan terjadi.
"Ketika saya meninggalkan rumah pagi ini, saya melihat bahwa pohon-pohon ceri di luar sedang mekar," kata Ding, anggota satuan tugas khusus yang dikirim oleh Beijing ke Hubei untuk mengawasi penahanan penyakit tersebut.
“Ini memberitahu kita bahwa musim dingin sudah berakhir dan musim semi sudah tiba. Aku yakin hari yang ditunggu akan segera tiba,” katanya.
Sementara Cina tetap menjadi negara yang paling parah terkena virus corona, Korea Selatan juga tengah bergulat dengan lonjakan kasus.
Hingga Sabtu, jumlah kasus di Korea Selatan mencapai 6.767 kasus yang dikonfirmasi dengan total kematian lebih dari 40 kasus.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)