Hal itu untuk mengangkut gas Ethiopia ke terminal ekspor di negara Laut Merah.
Seorang mantan insinyur dari perusahaan China menuduh ada tumpahan cairan pengeboran termasuk asam sulfat yang secara teratur mencemari lingkungan.
Tumpahan ini menjadi racun mentah dan membuat negeri tersebut mengalami pandemi mengerikan.
Penduduk mati karena racun yang tumpah akibat kecerobohan China yang tidak terkonfirmasi dan hingga kini bahkan tidak diketahui dunia.
Telah Ada Sejak 2014
Diketahui, wabah penyakit misterius ini telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu.
Berdasarkan data, tercatat korban telah ada sejak 2014 mencapai 2.000 orang meninggal.
Sebagian besar korban adalah pengembala nomaden, atau orang yang pindah-pindah rumah, yang kontaknya dengan pemerintah Ethiopia terbatas.
Banyak yang menguburkan mayat mereka tanpa memberi tahu pejabat setempat.
Sebagian besar mereka tidak berobat, dan meninggal tanpa teridentifikasi oleh petugas medis, namun diketahui mereka memiliki gejala yang sama.
Penyakit Langka di Nigeria
Sebelumnya juga terdapat penyakit mematikan yang baru ditemukan di Nigeria, Afrika.
Penyakit tersebut disebut dapat membunuh seseirang hanya dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi.
Sementara itu, gejalanya tidak sama dengan virus corona yang berasal dari wuhan.
Gejala penyakit ini di antaranya, muntah, radang dan diare.
Dikutip TribunnewsWiki dari World of Buzz, penyakit misterius ini ditemukan di wilayah Negara Bagian Benue.
Baca: Donald Trump Donasikan Gaji Kuartal Keempatnya untuk Bantu Melawan Virus Corona di AS
Osagie telah mengumumkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) telah diberi tahu tentang situasinya.
Operasi tanggap darurat juga telah dilaksanakan di daerah yang terkena penyakit.
Penyebab utama di balik penyakit ini diduga adalah bahan kimia yang digunakan untuk menangkap ikan.
Namun, hingga kini masih belum ada kesimpulan tentang penyakit misterius ini.
(TribunnewsWiki/Afitria) (Intisari/Afif Khoirul)