Virus Corona Belum Reda, China Kembali Munculkan Penyakit Misterius di Afrika, Gejalanya Lebih Parah

Diketahui penyakit misterius ini telah merenggut 2.000 jiwa di Afrika sejak 2014, diduga munculnya penyakit ini berasal dari China.


zoom-inlihat foto
penyakit-baru-di-afrikaa.jpg
World of Buzz
Penyakit misterius di Afrika muncul hingga menyebabkan 2.000 jiwa meninggal, diduga penyakit ini berasal dari China.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus corona masih terus menyebar ke seluruh dunia.

Seperti diketahui, virus corona merupakan virus yang berasal dari China.

Virus yang kini menyebar hingga 78 negara itu bermula di Kota Wuhan, China.

Belum reda, China rupanya memunculkan penyakit misterius di Afrika.

Menurut The Guardian, sebuah penyakit misterius muncul di Afrika tepatnya di Ethiopia di mana penduduknya meninggal setelah menderita gejala parah.

Diketahui, penyakit misterius ini tak terendus oleh dunia, padahal gejalanya lebih mengerikan dari virus corona.

Baca: Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Disebut Wanita Terindah Afrika, Cara Jaga Kecantikannya Aneh

Baca: Virus Corona Belum Usai, Kini Muncul Penyakit Lebih Mematikan di Afrika, Korban Tewas dalam 48 Jam

Berdasarkan keterangan, orang yang terkena penyakit misterius di Ethiopia akan muncul gejala-gejala seperti mata dan telapak tangan menguning, sebelum mereka mulai berdarah dari hidung dan mulut.

Selanjutnya, tubuh akan mulai membengkak hingga mengalami demam.

Orang yang mengalami gejala tersebut akan mengalami kurang nafsu makan dan sulit tidur.

Bahkan, penyakit ini mampu berakibat hingga meninggal dunia.

Penyebab Diduga dari Proyek Gas Alam

Berdasarkan beberapa penelusuran, penyebab munculnya penyakit misterius ini karena proyek gas alam China berada di wilayah dekat Somalia Ethiopia.

Para pejabat di Addis Ababa membantah tuduhan krisis kesehatan di wilayah itu menskipun ada kecurigaan air disana sudah tercemar limbah kimia.

Baca: Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF)

Baca: Bermula dari Ajakan Umrah Bersama, Gadis Cantik Ini Besanding di Pelaminan dengan Pria Afrika

"Ada racun mengalir dalam curah hujan dari Calub (ladang gas) dan bertanggung jawab atas epidemi ini," kata salah satu korban bernama Khadar Abdi Abdullahi.

Korban berusia 23 tahun dari kota Jigjiga jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Namun, dokter mengeluarkannya karena mereka mengatakan tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk merawatnya.

Korban akhirnya meninggal.

Penasihat pemerintah daerah Somalia mengklaim bahwa "ada penyakit baru yang belum pernah terlihat sebelumnya di daerah ini."

"Tanpa perlindungan kesehatan publik, sangat jelas bahwa POLY-GCL menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia."

Dilaporkan bahwa Petroleum Investment POLY-GCL China tahun lalu mengkonfirmasi rencana untuk membangun pipa gas alam sepanjang 767 km yang membentang dari Ethiopia ke Djibouti.

Baca: Total 50.681 Pasien Virus Corona di Berbagai Negara Berhasil Sembuh, Ini Rahasia Kesembuhannya





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved