Perkembangan Terbaru Virus Corona - 2 Maret 2020: Total 42.000 Pasien Sembuh, 3000 Orang Meninggal

Berikut adalah update perkembangan terbaru virus corona hingga Maret 2020


zoom-inlihat foto
turis-yang-memakai-masker-pelindung-pada-28-februari-2020-di-pusat-milan.jpg
MIGUEL MEDINA / AFP
pada 28 Februari 2020, setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah dengan baik dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 3000 orang.

Jumlah korban meninggal akibat virus corona ini sejalan dengan jumlah pasien yang sembuh yang mencapai 42.000 pasien.

Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang total mencapai 88.232 kasus.

Laporan per hari dari Komisi Kesehatan Nasional China, dilansir SCMP, Senin (2/3/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 22 negara.

Organisasi kesehatan dunia / World Health Organization (WHO) sebelumnya pada Sabtu, (8/2/2020), sempat mengatakan bahwa kenaikan angka ini merupakan hal yang wajar.

Baca: Selain Indonesia, Ini 4 Negara Asia Tenggara yang Nol Kasus Virus Corona, Para Ahli Justru Khawatir

Pemerintah Italia tidak mengindahkan larangan WHO terkait Virus Corona yang berakibat kematian 11 warga Italia dan pembatasan penerbangan menuju Italia
Pemerintah Italia tidak mengindahkan larangan WHO terkait Virus Corona yang berakibat kematian 11 warga Italia dan pembatasan penerbangan menuju Italia (Kompas.com)

Hingga saat ini, para ilmuwan masih belum dapat menentukan inang perantara virus corona yang meningkatkan risiko kekambuhan.

Dilaporkan South China Morning Post, para pakar kesehatan telah menyoroti tantangan epidemic virus corona, dengan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai risiko wabah virus corona yang dapat muncul kembali.

Meskipun WHO telah meningkatkan status risiko pada level tertinggi, penyebaran virus corona semakin meluas ke negara-negara di dunia.

“Wabah Virus Corona telah mencapai 'titik yang menentukan' dan memiliki 'potensi pandemi'," kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Dr Tedros Ghebreyesus.

Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung ikut serta dalam latihan dalam menangani pasien Covid-19, di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali, pada 12 Februari 2020.
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung ikut serta dalam latihan dalam menangani pasien Covid-19, di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali, pada 12 Februari 2020. (AFP)

Tidak mengalami demam

Dalam sebuah studi bersama yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, para peneliti dari China daratan dan Hong Kong meninjau kasus 1.099 pasien coronavirus dari 552 rumah sakit di 30 provinsi.

Penelitian itu ditulis bersama oleh puluhan ahli medis, termasuk Direktur Laboratorium Kunci Negara China untuk Penyakit Pernapasan Zhong Nanshan dan pakar pengobatan pernapasan Universitas China Hong Kong Profesor David Hui Shu-cheong.

Mereka menemukan bahwa lebih dari separuh pasien tidak mengalami demam ketika mereka pergi ke rumah sakit yang menjadikan proses diagnosis lebih sulit.

Tetapi 88,7 persen dari mereka memang mengembangkan satu setelah masuk.

"Beberapa pasien dengan Covid-19 tidak mengalami demam atau kelainan radiologis pada presentasi awal yang telah memperumit diagnosis," bunyi studi tersebut.

Baca: Covid-19 di Korea Selatan: Belum Satu Pekan Sembuh, Nenek 73 Tahun Kembali Dinyatakan Positif Corona

Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia (Kompas.com, Hai.Grid.id)

Sejauh ini, kasus virus corona telah menewaskan lebih dari 2.800 orang dengan total 35 kasus kematian baru pada Minggu (1/3/2020).

China telah melaporkan sebanyak 79.827 kasus virus corona di negaranya dengan total pasien pulih sebanyak 41.854 berdasarkan laporan worldometers.info.

China yang merupakan negara pusat penyebaran virus tersebut justru berhasil menurunkan angka korban meninggal.

Dilansir oleh Kompas.com, pada Jumat (28/2/2020), jumlah korban meninggal dilaporkan turun ke angka 44 orang.

Baca: BTS Batalkan Konser Map of The Soul Tour di Seoul Karena Virus Corona, Fans Sumbangkan Uang Tiket

Seorang perawat hamil tetap bekerja menangani vpasien virus corona di China.(Tangkapan layar CCTV)
Seorang perawat hamil tetap bekerja menangani vpasien virus corona di China.(Tangkapan layar CCTV) (Tangkapan layar CCTV)

Terendah dalam sebulan terakhir





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved