Selain Indonesia, Ini 4 Negara Asia Tenggara yang Nol Kasus Virus Corona, Para Ahli Justru Khawatir

Para ahli meyakini bahwa wabah virus corona ini telah menyebar tanpa terdeteksi di sebagian wilayah Asia Tenggara


zoom-inlihat foto
evakuasi-wni-dari-wuhan.jpg
dok. Kementerian Luar Negeri
WNI dari Wuhan disemprot cairan disinfektan begitu tiba di Bandara Hang Nadiem, Batam. Penyemprotan merupakan bagian kecil dari proses pencegahan terhadap wabah Virus Corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebaran virus corona terus meluas dan telah menyebat dengan cepat ke seluruh dunia.

Dikutip dari worldometers.info, hingga Minggu (1/3/2020) virus corona telah menginfeksi lebih dari 60 negara di dunia.

Jumlah kasus yang telah terkonfirmasi sebanyak 87.674 dengan total kematian sebanyak 2.994.

Kondisi ini pun menjadi perhatian global, karena jumlah kasus yang terkonfirmasi terus bertambah setiap harinya.

Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meningkatkan ancaman virus corona Covid-19 menjadi level tertinggi.

Penetapan status ini tidak lepas dari fakta penyebaran infeksi yang telah mencapai seluruh benua di dunia, kecuali Antartika.

Meski begitu, ada sejumlah negara yang belum melaporkan kasus virus corona Covid-19 di negaranya, termasuk Indonesia.

Tidak adanya kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh Indonesia ini pun menimbulkan kesangsian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara tetangga, seperti Australia.

Baca: Paus Frasiskus Diisukan Terinfeksi Virus Corona, Vatikan Membantah : Tetap Pimpin Misa Pagi

Baca: 6 Kota di Indonesia Disebut Zona Kuning Penyebaran Virus Corona, Kemenkes Pastikan Tidak Benar

Indonesia bukanlah satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang belum mengonfirmasi adanya virus corona baru ini.

Dikutip Kompas.com dari Times, para ahli meyakini bahwa wabah virus corona ini telah menyebar tanpa terdeteksi di sebagian wilayah Asia Tenggara.

Di luar daratan China, kasus terbanyak terjadi di Korea Selatan, yaitu sebanyak 3.526.

Sedangkan Iran menjadi negara di luar China yang mengonfirmasi korban meninggal akibat virus corona terbanyak.

Kini, virus ini telah menyebar di 64 negara di dunia.

Akan tetapi, penyakit menular ini tidak dikonfirmasi di Myanmar maupun Laos, yang berbatasan dengan China, termasuk juga Brunei Darussalam, Timor Timur, dan Indonesia.

Pada awal bulan ini, sebuah penelitian dari sekelompok peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health menyimpulkan bahwa secara statistik, tidak masuk akal bila Kamboja dan Thailand tidak memiliki lebih banyak kasus.

Sementara, untuk Indonesia, hasil penelitian menyebutkan hampir mustahil jika Indonesia yang merupakan negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia, belum melaporkan satu pun kasus.

Berdasarkan penerbangan langsungnya dari Wuhan, Indonesia diproyeksikan memiliki setidaknya lima kasus dalam periode penelitian.

Sekitar 2 juta wisatawan China mengunjungi Indonesia setiap tahunnya.

Baca: Gara-gara Nama Virus Corona, Perusahaan Bir Terbesar di Dunia Ini Rugi Ratusan Juta Dolar AS

Baca: WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang Beranggapan Bisa Bebas dari Virus Corona: Itu Kesalahan Fatal

Diperlukan investigasi

Menurut Profesor Kesehatan Publik Coker, pemindaian di bandara lebih daiartikan sebagai tindakan politis daripada praktis.

"Langkah ini akan menenangkan orang dan menunjukkan bahwa pemerintah melakukan sesuatu. Namun, bagi kesehatan publik, hal ini menjadi tidak berguna," ujarnya seperti dilansir oleh Kompas.com.

Pemindaian suhu juga tidak akan dapat mendeteksi orang yang demamnya mulai turu setelah mengonsumsi Tylenol.

Selain itu, seseorang yang belum mengalami gejala apapun bukan berarti tidak sakit.

Sebab, pasien yang masih berada dalam perode inkubasi belum mengalami gejala apapun.

Di luar Singapura yang dipuji para ahli terkait responsnya terhadap virus corona baru-baru ini, pemerintah Asia Tenggara diketahui menghabiskan anggaran kesehatan yang lebih sedikit dari standar internasional.

Hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran.

Belum lagi di Indonesia yang memiliki hampir 270 juta penduduk, mengalami kesenjangan sumberdaya kesehatan dan mengalami kekurangan fasilitas serta personil.

Sementara, di Bangkok, Coker mengatakan bahwa seluruh negara harus mempersiapkan pandemi dan mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi seperti menutup sekolah, mempersiapkan rumah sakit, hingga melakukan redistribusi staf medis sesuai kebutuhan.

"Negara-negara di Asia Tenggara harus mengasumsikan bahwa mereka memiliki kasus," kata Coker.

Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali

Baca: Warga Korea Selatan Nekat Bunuh Diri di Solo, Merasa Terpapar Corona, Hasil Pemeriksaan Negatif

Langkah yang diambil setiap negara

Terus meluasnya wabah virus corona membuat negara-negara di dunia memberlakukan sejumlah kebijakan dalam upaya untuk mengontrol penyebaran wabah di wilayahnya.

Upaya-upaya ini tidak hanya dilakukan oleh negara-negara yang telah mengonfirmasi keberadaan virus di wilayahnya, tetapi juga yang belum.

Misalnya adalah Arab Saudi yang melakukan penghentian sementara visa umrah.

Pihak Saudi membuat daftar 23 negara yang warganya dilarang untuk masuk ke wilayahnya.

Salah satu negara yang masuk ke dalam daftar adalah Indonesia.

Selain Arab Saudi, Turki juga melakukan tindakan preventif pencegahan virus corona Covid-19, yaitu dengan menutup sementara perbatasan dengan Iran.

Hal tersebut lantaran Iran merupakan salah satu negara yang telah mengonfirmasi adanya kasus Covid-19 di wilayahnya.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved