"Para siswa-siswi ini jalan hanya diampu oleh empat pembina," jelasnya.
Lebih lanjut, Akbar Bantilan mengatakan jika IYA kembali ke lokasi susur sungai setelah terjadi peristiwa tersebut.
"Ya kembalinya ya setelah kejadian. Setelah kejadian baru ikut gabung melakukan langkah-langkah pertolongan dan lain-lain," ujarnya.
Menurutnya, peristiwa banjir berlangsung sangat cepat.
Pembina-pembina yang seharusnya melindungi dan menjaga para siswa justru turut terseret banjir Sungai Sempor.
"Pembina-pembina yang dewasa tersebut yang seharusnya melindungi, menjaga ikut terseret sampai 50 meter. Mengurus diri sendiri saja tidak bisa apalagi membawa 249 siswa siswi," ujarnya.
10 orang tewas
Pada Minggu (23/2/2020) pagi, Tim SAR kembali menemukan 2 siswa SMPN 1 Turi Sleman korban tewas dalam kegiatan susur Sungai Sempor, Sleman.
Dilansir oleh Kompas.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menuturkan, 2 korban yang ditemukan pagi ini yakni Yasinta Bunga (13) dan Zahra Imelda (12).
Kedua korban ditemukan pada pukul 05.30 WIB dan 07.05 WIB.
"Pagi ini tim SAR menemukan 2 korban," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Minggu.
Temuan ini membuat jumlah korban tewas menjadi 10 orang.
Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai
Baca: Fakta Tragedi Susur Sungai Sleman, Seorang Korban Dimakamkan di Hari Ultah, 6 Pembina Diperiksa
Berikut pelajar korban tewas dalam kejadian ini:
1. Sovie Aulia (15)
2. Arisma Rahmawati (13)
3. Nur Azizah (15)
4. Lathifa Zulfaa (15)
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14)
6. Evieta Putri Larasati (13)
7. Faneza Dida (13)