Alasan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Gelar Susur Sungai Tanpa Bekali Siswa Alat Pengaman

Tersangka Pembina Pramuka SMPN 1 Turi mengungkapkan alasannya mengadakan kegiatan susur sungai dan tidak membekali alat pengaman untuk siswa.


zoom-inlihat foto
tersangka-susur-sungai.jpg
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Tiga Pembina Pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka.


Sementara itu, Ketua Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Pengurus Besar (LKBH PB) PGRI Pusat, Akhmad Wahyudi menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan penelusuran secara prosedural dari hulu ke hilir.

"Setelah kami telusuri secara prosedural, kegiatan ini terencana melalui RKS (Rencana Kegiatan Sekolah) yang sudah di sahkan menjadi APBS (Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah). Terdokumentasi dengan baik. Baik anggaran, kegiatan secara prosedur sudah tepat dan benar," ujarnya.

Baca: Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, Guru SMPN 1 Turi Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Baca: Pengakuan Korban Selamat Susur Sungai, Dengar Pembina Beri Jawaban Ketus dan Tinggalkan Peserta

Hanya saja, dari sisi lain, kejadian ini dinilainya diluar dari jangkauan dan kemampuan pembina.

Ia menekankan bahwa di balik peristiwa ini tidak ada unsur kesengajaan atau keteledoran dari pihak sekolah karena program sudah terencana dengan baik.

Namun saat disinggung tentang adanya kelalaian, Wahyudi mengatakan bahwa hal tersebut akan diserahkan kepada pihak penyidik.

"Tentang kelalaian ini, yang bisa mengukurnya kan penyidik, kami gak berani karena itu wilayah hukum. Hulu hilirnya tentang prosedurnya, perencanaan administrasinya yang di permukaan sudah benar, termasuk pembina sudah ditunjuk dan diputuskan melalui SK sekolah. Itu sudah benar," paparnya.

10 orang tewas

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menuturkan, dua siswa yang hanyut akibat kegiatan susur sungai kini telah ditemukan. 

Baca: Terkait Susur Sungai, Kepala Sekolah SMPN 1 Turi: Jujur Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Itu

Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 10 orang.

"Pagi ini tim SAR menemukan 2 korban," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2020).

Susur Sungai Sempor dilakukan oleh 249 siswa SMP N 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) sore.

Suraji (61) ayahanda Yasinta Bunga, siswa SMP N 1 Turi yang ditemukan meninggal dunia lantaran tragedi susur sungai Jumat (21/2/2020) di Sleman, Yogyakarta.
Suraji (61) ayahanda Yasinta Bunga, siswa SMP N 1 Turi yang ditemukan meninggal dunia lantaran tragedi susur sungai Jumat (21/2/2020) di Sleman, Yogyakarta. (Tribunjogja.com/Irvan)

Susur sungai itu merupakan bagian dari kegiatan ekstrakulikuler pramuka.

Saat melakukan susur sungai, para siswa tiba-tiba diterjang oleh arus besar dari arah utara hingga menyebabkan mereka hanyut.

Kejadian ini sangat disayangkan oleh sejumlah pihak lantaran dilakukan pada musim hujan.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (TribunJogja/Santo Ari)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved