Sempat Viral Meme Bayar SPP Sekolah Pakai GoPay, Kini Jadi Kenyataan, Begini Caranya

Aplikasi Gojek kini tersedia untuk membayar SPP sekolah, pembayaran tersebut dapat dilakukan melalui fitur GoBills.


zoom-inlihat foto
bayar-spp-sekolah-pakai-gopay.jpg
Kolase Tribunnewswiki/Kompas.com/Reska K. Nistanto
Bayar SPP sekolah kini bisa pakai GoPay.


Meme bayar SPP pakai Gopay sempat viral saat Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Warganet pun membuat sejumlah meme pembayaran SPP melalui Gojek.

Meme Bayar SPP Sekolah Melalui Aplikasi Gojek
Meme Bayar SPP Sekolah Melalui Aplikasi Gojek (twitter)

Bahkan, warganet menyebut akan ada potongan harga jika membayar SPP dengan GoPay.

Hal tersebut lantaran GoPay sering memberikan promo jika aktif menggunakan aplikasi GoJek.

Baca: Nadiem Persilakan 50 Persen Dana BOS untuk Gaji Guru Honerer, Tapi dengan Syarat Ini

Baca: CEO Gojek Hadir di Istana, Berikut 5 Fakta Nadiem Makarim yang Disebut Bakal Jadi Menteri Jokowi

Telah Direncanakan

Setelah viral meme bayar SPP pakai GoPay, rupanya hal tersebut telah direncanakan oleh PT Digital Nusantara (IDN).

Melansir dari Kontan dalam artikel 'Bukan cuma guyonan, sebentar lagi bayar sekolah memang bisa pakai GoPay', PT Infra Digital Nusantara (IDN) yang akan mewujudkan hal tersebut.

IDN berdiri sejak 2017 sebagai perusahaan teknologi finansial (Tekfin) di segmen pembayaran yang menyasar institusi pendidikan sebagai pasarnya

“Kami berdiri Desember 2017, namun baru resmi launching pada Maret 2018.

Baca: Tidak hanya Candaan, Ternyata Ada Sekolah yang Terapkan Penggunaan GoPay untuk Bayar Pendaftaran

Kami mempertemukan ekosistem pembayaran digital dan pendidikan,” kata Co Founder dan COO IDN Indah Maryani kepada Kontan.co.id, Senin (9/12/2019).

Ilustrasi GoPay
Ilustrasi GoPay (Grid.id)

Singkatnya, apa yang dilakukan IDN adalah mendigitalisasi aspek keuangan sekolah mulai dari dari pembukuan, laporan keuangan sampai soal belanja sekolah dan tentunya iuran sekolah.

Indah bilang saat ini setidaknya sudah ada 250 lebih lembaga mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Termasuk sejumlah lembaga pendidikan informal seperti lembaga kursus, bimbingan belajar, madrasah, dan pondok pesantren yang telah bergabung dengan jaringan IDN.

Sementara dari pihak pembayarannya, IDN juga telah menggandeng sejumlah bank besar, ritel modern, hingga platform.

Saat ini bahkan IDN tengah mengintegrasikan jaringannya dengan Go-Pay, dan LinkAja.

“Dalam waktu dekat integration process kami dengan Go-Pay dan LinkAja akan rampung, mungkin awal 2020 sudah selesai.

Etika selesai maka, dua e-wallet tersebut nanti akan jadi salah satu alat pembayaran iuran sekolah,” kata Indah.

Baca: Tarif Baru Ojek Online Berlaku Hari Ini, Grab dan Gojek Kompak Mendukung Kebijakan Ini

Baca: Pamit dari GoJek, Nadiem Makarim Tulis Surat Perpisahan Untuk Karyawan Gojek Bermodal Tekad Kuat

Tak cuma untuk iuran bulanan sekolah, Indah bilang sejatinya layanan penagihan yang disediakan IDN luas.

Misalnya pembelian buku, LKS (lembar kerja siswa), seragam, atau transaksi lain yang biasanya terjadi di lembaga pendidikan.

“Target besarnya tentu setiap sekolah maupun lembaga pendidikan di Indonesia bisa memanfaatkan layanan kami.

Tapi dalam beberapa tahu ke depan kami berharap bisa menjangkau 2.000 hingga 3.000 sekolah tambahan,” lanjutnya.

(TRIBUNEWSWIKI/Afitria) (Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi/Surya/Putra Dewangga Candra Seta)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved