TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mantan pembawa acara ajang pencarian jodoh, Love Island, Caroline Flack ditemukan meninggal dunia di apartemennya di London, Inggris, pada Sabtu (15/2/2020).
Diduga ia melakukan tindak bunuh diri yang kemudian dibenarkan oleh pihak keluarnya.
Keluarga Flack membenarkan kematian wanita berumur 40 tahun itu.
Sedangkan pengacara Flack mengatakan bahwa mantan presenter itu meninggal karena ia melakukan bunuh diri.
Pihak keluarga Flack kemudian menuliskan keterangan resmi melalui The Associated Press pada Sabtu (15/2/2020).
"Kami mengonfirmasi bahwa Caroline Flack meninggal dunia pada hari ini, 15 Februari. Kami memohon pada media untuk menjaga privasi keluarga di saat sulit ini," tulis keterangan resmi keluarga Flack.
Baca: Waspada! 10 Kebiasaan Ini Dapat Menyebabkan Kerusakan Serius Pada Ginjal Anda
Flack terkenal sebagai presenter ajang pencarian jodoh bernama Love Island sejak 2015.
Namun, di tahun 2019 ia memilih untuk mengundurkan diri menjadi host dari acara tersebut akibat kasus yang menjeratnya.
ia dituduh melakukan kekerasan terhadap kekasihnya, Lewis Burton yang juga seorang pemain tenis.
Walaupun ia membantah melakukan tindak kekerasan terhadap kekasinnya, ia sudah ditetapkan menjadi tersangka dan harus menjalani proses hukum.
Seharusnya, Flack menjalani proses persidangan atas tuduhan tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Namun, ia justru ditemukan tak bernyawa di apartemennya di London.
Caroline Flack memulai karirnya di tahun 2002 saat ia membintangi serial komedia Bo Selecta!.
Ia juga pernah menjadi tuan rumah bersama The X Factor dan memenangkan Stricly Come Dancing di tahun 2014.
Baca: Bahaya Video Tiktok Skullbreaker Viral, Ternyata Gerakan Ini Mengancam Nyawa
Kasus Penyerangan Caroline
Flack didakwa menyerang pacarnya dengan lampu setelah polisi dipanggil ke rumahnya pada bulan Desember.
Dia mengaku tidak bersalah di pengadilan pada bulan yang sama dan dibebaskan dengan jaminan dengan syarat dia tidak menghubungi Burton.
Pengacaranya mengajukan permohonan agar persyaratan jaminan ini dicabut, dengan alasan bahwa mereka tetap bersama, dan ingin menghabiskan Natal bersama.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan manajemennya mengkritik pihak pengadilan karena terus mengembar-gemborkan kasus tersebut, bahkan setelah pacarnya mengatakan dia tidak mendukungnya.
Francis Ridley, dari Money Talent Management, mengatakan: "Dalam beberapa bulan terakhir Caroline berada di bawah tekanan besar karena kasus yang sedang berlangsung"