Namun perjalanan Sanders masih panjang mengingat banyak negara bagian yang masih menantikan kejutannya.
Sementara Pete Buttigieg, Amy Klobuchar, dan Joe Biden disebut berada pada kalangan yang kalem dan tidak konfrontatif (seperti Bernie dan pendukung).
Hal ini menjadi kekuatan baru untuk menjaring para pemilih.
Alternatif Lain
Selain kedua pria tersebut, kandidat Demokrat lain siap menjadi alternatif yang siap 'menerobos dan mendobrak' Bernie dan Pete.
Elizabeth Warren pernah bersumpah bahwa kampanye yang ia bangun merupakan strategi jangka panjang.
Ia berjanji akan dapat menyatukan polarisasi partai dan menghilangkan korupsi di Washington.
Warren juga menolak memakai politik konfrontatif dan progresivitas ala Bernie yang disebut selalu membuat isu-isu lain.
Di tengah optimisme Warren, kandidat lain, Joe Biden -yang sempat diwaspadai Donald Trump (sehingga terkena masalah pemakzulan atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan kepada Presiden Ukraina)- berharap dapat mendapatkan suara dari kalangan kulit berwarna.
Joe Biden tampaknya optimis dapat membulatkan suara di wilayah South Carolina.
Sementara itu, Mike Bloomberg juga diwaspadai akan menjadi kuda hitam dalam persaingan kandidat lain.
Bloomberg sempat menyebut bersedia melawan sosialisme yang digaungkan Sanders.
Namun, ia musti bersaing dengan Buttigieg yang nampaknya sama dalam garis perjuangan.
Amy Klobuchar, seorang perempuan moderat pendatang baru disebut siap menjadi tandingan bagi kandidat lain.
"Saya ini bukan pendatang baru tanpa rekam jejak politik. Apa yang saya lakukan (nantinya) adalah untuk menyelesaikan sesuatu (yang tertunda)," kata Amy meyakinkan pemilihnya bahwa ia berada dalam garis politik moderat yang juga menginginkan perubahan yang bertahap.
Pemilihan Presiden AS masih November 2020. Perjalanan menuju ke sana akan diwarnai dengan sejumlah kejutan.
Kemenangan Bernie di New Hampshire bukanlah ukuran bagi siapa kandidat Demokrat yang siap menantang Trump dalam Pilpres AS.
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)