Veronica Koman Serahkan Data 57 Tahanan Politik dan 243 Korban Tewas Papua ke Jokowi : Diindahkan?

Veronica Koman serahkan dokumen data 57 tahanan politik dan 243 korban sipil tewas Papua ke Jokowi, sebut awal periodenya sempat beri 'angin segar'.


zoom-inlihat foto
veronica-koman.jpg
twitter.com/papua_satu
Veronica Koman


"Tiba-tiba saya dipaksa harus keluar dari penjara.

Persiapannya waktu saya mau masuk penjara dulu, saya menganggap bukan dipenjara tapi pindah rumah.

Jadi ini seperti sudah nyaman di rumah, tiba-tiba diusir keluar dari rumah saya.

Jadi saya betul-betul shock dan bingung," tambahnya, dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Ilustrasi Pengibaran Bendera Bintang Kejora (KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)

Filep Karma memimpin ratusan mahasiswa Papua meneriakan yel "merdeka" dalam sebuah unjuk rasa di Jayapura tahun 2004. Mereka kemudian mengibarkan bendera Bintang Kejora, bendera gerakan Papua Merdeka, dalam pengawasan penuh polisi dan militer.

Ia pun ditangkap dan disidangkan dituding memberontak.

Karma kukuh menegaskan, ia sekadar menjalankan haknya untuk melakukan protes.

"Mereka meneror kami di negara yang disebut demokratis, di negara yang harusnya menjamin kemerdekaan berbicara."

Filep Karma menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Papua secara damai.

“Papua belum merdeka, berarti perjuangan saya belum selesai.

Saya akan terus berjuang sampai Papua merdeka."

Dan untuk itu, katanya, ia siap untuk kembali dipenjara.

"Saya bebas dari penjara sekarang ini, sebetulnya saya masih dalam penjara, yaitu penjara besar Indonesia.

Artinya saya masih terkurung dalam negara Indonesia dengan aturan-aturannya yang diskriminatif dan rasialis."

Dalam wawancara dengan BBC dari selnya tahun 2010, Filep Karma mengaku kerap disiksa di penjara.

"Saya dipukuli, ditendangi, digusur.

Tetapi yang paling menyakiti saya adalah siksaan mental yang saya alami.

"Seorang petugas mengatakan pada saya, ketika kamu masuk sini, kamu kehilangan semua hak kamu, termasuk hak asasi manusia. Hak kamu cuma bernafas dan makan.

Dia bahkan bilang, hidup kamu ada di tangan saya."

Terkait pembebasannya, Filep Karma mengucapkan terima kasihnya kepada para pendukungnya di Indonesia dan di seluruh dunia.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved