Pengunjung banyak yang bersembunyi di lemari, toilet, dan di bawah meja saat pelaku membabi buta di mall.
Saat aparat datang mengepung mall pada pagi dini hari, sejumlah pengunjung dilaporkan berlarian, beberapa lainnya terlihat memegangi perutnya yang berdarah.
Sampai berita ini dibuat, pelaku sudah ditembak mati di lokasi oleh pihak keamanan Thailand.
Baca: Momen Pengunjung Mall Lari Saat Penembakan di Thailand: Sembunyi di Lemari hingga Kamar Mandi
Mengirim Kabar ke Keluarga
Saat terjadinya penembakan, para pengunjung sempat kocar-kacir di mall.
Sejumlah orang berlari menyelamatkan hidup agar tidak menjadi korban berikutnya dari pelaku.
Mulai dari kolong meja, lemari, hingga kamar mandi menjadi lokasi persembunyian sementara para pengunjung saat pelaku memborbardir senjata di dalam mall.
Selama bersembunyi, beberapa pengunjung dikabarkan mengirim pesan kepada keluarga mereka.
Selain memberi kabar, mereka memperingatkan untuk tidak mendekati lokasi mall tempat kejadian perkara.
"Itu seperti mimpi, saya bersyukur bisa selamat," kata Sottiyanee Unchalee (48) kepada AFP.
Bersembunyi di Toilet
Sottiyanee Unchalee (48) mengaku bersembunyi di toilet gym di dalam mall saat terjadi tembakan.
Seorang guru asal Filipina yang kebetulan sedang berbelanja, Aldrin Baliquing mengaku dirinya diantar ke ruang penyimpanan oleh petugas saat terjadi penembakan.
"Kami berada di sana selama enam jam dan begitu melelahkan.. Saya kaget, " katanya.
Baca: 4 Fakta Penembakan Korat oleh Tentara Thailand: Tewaskan 26 Orang hingga Sempat Update Status FB
Motif Pelaku
Pelaku penembakan di sebuah pusat perbelanjaan / mall di Thailand diduga memiliki motif 'perselisihan utang'.
Pernyataan resmi dari kerajaan, dilansir AFP, Minggu (9/2/2020) ini menyebut pelaku sempat terlibat perselisihan utang dengan seseorang.
Spekulasi menurut Kerajaan Thailand ini merupakan motif penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pelaku bernama Jakrapanth Thomma yang merupakan seorang anggota militer Thailand ini disebut terlibat perselisihan utang dengan seseorang atas penjualan rumah.
Pelaku yang merupakan seorang perwira militer junior ini mengawali terornya dengan mengamuk di dekat barak tentara.