"Saya baca di pemberitaan disebut markas. Setahu saya ini hanya tempat silahturahmi," katanya, kepada TribunJabar.id.
Lebih lanjut Kiat mengatakan, sosok Dony terkesan arogan bagi orang yang tak kenal.
Padahal, aslinya Dony tak seperti itu.
"Hubungan dengan saya secara pribadi baik. Tapi kalau belum kenal kesannya arogan, karena mungkin pernah menjadi aparat," katanya.
Ternyata, Kiat juga sempat berbicara hal-hal yang serius dengan Dony.
Hal-hal serius itu misalnya adalah soal uang-uang Eropa.
"Sempat ngobrol soal tongkat Nabi Musa, uang-uang Eropa banyak katanya. Tapi saya tanya sama teman, ternyata uang yang ditunjukkan bukan uang Eropa, tapi Jerman. Memang agak aneh pemikirannya," ujarnya.
Sementara itu, Asbat, seorang tetangga rumah kontrakan tersebut, juga mengaku mengenal Dony.
Ia mengatakan, istri Dony cukup baik padanya.
"Istrinya cukup baik pada kami, berbagi makanan. Kadang kalau saya lagi di depan rumah lihat-lihat dikasih rokok. Itu harus diterima," ujar Asbat.
Secara terpisah, Sekdis Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Inci Dermaga mengatakan Pemkot Bandung tidak punya wewenang untuk bertindak apalagi organisasi Indonesia Mercusuar atau King of The King tidak tercatat di Kesbangpol.
"Walau tak tercatat di Kesbangpol, tapi kami diperintahkan pusat untuk menyelidikinya," ujar Inci melalui telepon , Sabtu (1/2/2020).
Hukuman
Ternyata Pedro saat ini sedang menjalani proses hukum.
Candra Wiajaya menerangkan hal itu terkait tindakan pidana penipuan.
"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan," ujarnya.
Baca: Muncul Kerajaan Baru King of The King di Banten, Prabowo Disebut Bertugas Beli 3000 Jet Tempur
Baca: King of The King Klaim Hartanya 37 Kali Lebih Besar dari Orang Terkaya Dunia, Lantik Semua Raja
(TribunManado/Rhendi Umar)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)